Ilustrasi Ayo Menabung. | Sumber : Laporan Tahunan LPS 2017 (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis) |
Peter
Minuit, seorang saudagar asal Belanda, membeli Pulau Manhattan di Amerika
Serikat hanya seharga $24 pada tahun 1626. Jika uang itu dia tabungkan dengan
bunga 6% per tahun, tanpa tambahan sepeserpun, nilainya kini menjadi $199,6
miliar! Cukup untuk menandingi gabungan kekayaan dua orang terkaya di dunia sekaligus,
Jeff Bezos dan Bill Gates.
***
Menabung. Setiap orang pernah
diajarkan untuk menabung. Minimal ketika orang tua kita berpesan agar menyisihkan
sebagian uang jajan untuk disimpan di celengan. Atau ketika kita diwajibkan
menabung lewat guru kelas, dan baru diizinkan mengambilnya setelah terima
rapor.
Meski telah diajarkan sejak dini,
sayangnya tidak semua orang memahami dengan benar manfaat menabung. Atau bahkan
terlupakan seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya kebutuhan hidup.
Kebanyakan orang memiliki persepsi
bahwa menabung adalah sekedar aktivitas yang bernilai positif. Sama halnya
dengan kegiatan positif lainnya seperti beramal, bersedekah, atau membantu
sesama.
Padahal jauh lebih dari itu, kebiasaan
menabung memiliki dampak yang sangat luar biasa. Bahkan bisa mengubah hidup
Anda jika dilakukan dengan cara yang benar. Oleh karena itu, mari kita ungkap 5
rahasia menabung yang bisa menginspirasi dan mengubah hidup Anda.
Rahasia
Pertama : Nabung Dulu Baru Habiskan Sisanya, Bukan Sebaliknya
Jadikan menabung sebagai prioritas utama. | Sumber : detik.com (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis) |
Banyak orang yang ingin menabung,
namun merasa kesulitan ketika menjalaninya. Alasan klasiknya, penghasilan yang didapat hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Itupun terkadang harus diiringi
dengan penghematan, terutama menjelang akhir bulan. Atau bila kondisinya sangat
kepepet, tidak jarang kita harus meminjam
uang kepada teman atau gesek kartu kredit hingga saat gajian tiba.
Oke, bagaimana jika penghasilannya
dinaikkan? Apakah jadi bisa menabung?
Jawabannya pasti tidak bisa, bila
pola pikir kita masih sama. Contohnya, tanpa kita sadari Tunjangan Hari Raya yang
merupakan salah satu faktor penambah penghasilan ternyata juga habis tidak
berbekas. Alasannya sama, banyak membeli kebutuhan ini itu jelang Hari Raya, yang
jika boleh jujur, mungkin sebenarnya bukan prioritas utama.
Kebanyakan orang berpikir menabung
adalah menyisihkan uang yang tersisa dari penghasilan setelah terlebih dahulu membelanjakannya
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pola pikir ini yang salah. Jika yang menjadi
prioritas adalah ‘belanjanya’ terlebih dahulu, maka sampai kapanpun kita tidak
akan pernah bisa menabung.
Rahasia menabung yang benar, harus
dimulai dengan pola pikir yang benar. Menabunglah terlebih dahulu, baru
membelanjakan sisanya. Apapun yang terjadi, menabung harus menjadi prioritas
utama setelah menerima penghasilan. Apa yang tersisa setelahnya silahkan Anda
habiskan, bukan sebaliknya.
Lantas, berapa besar porsi yang
harus ditabungkan dari penghasilan Anda? Jawabannya semampu Anda. Boleh 50%,
30%, 10%, atau bahkan 1%. Itu jauh lebih baik daripada tidak menabung sama
sekali. Rahasia yang pertama ini bertujuan untuk mengubah pola pikir Anda agar bisa
menabung, tidak peduli profesi dan seberapa banyak penghasilan Anda.
Ada satu prinsip menarik yang selalu
dipegang teguh oleh banyak orang sukses. Mereka meyakini bahwa kekayaan
seseorang bukan diukur dari seberapa besar uang yang bisa dihasilkan, namun
seberapa banyak uang yang bisa ditabung atau diinvestasikan.
Rahasia
Kedua : Mulailah dari Sekarang Juga
Mulailah menabung sekarang juga. | Sumber : ruangshare.com (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis) |
Banyak orang kesulitan menabung
karena terus menundanya. Seorang mahasiswa misalnya, berpikir bahwa saat
menabung yang tepat adalah nanti ketika sudah bekerja dan memperoleh
penghasilan sendiri.
Ketika sudah bekerja dan mendapat
gaji pertamanya, dia malah menghabiskannya untuk mentraktir teman-temannya. Lagi-lagi
menunda dan beralasan nanti saja ketika sudah tiga bulan bekerja.
Waktu terus berputar. Bulan berganti
menjadi tahun. Namun seperti yang sudah-sudah, dia tidak kunjung menabung
dengan alasan kebutuhan hidup yang semakin banyak. Dan kembali menundanya sambil
berharap mendapat promosi dan penghasilannya naik dua kali lipat. Begitu
seterusnya.
Kapan kita harus menabung? Sebenarnya
ada dua waktu yang paling baik untuk menabung. Pertama, ketika pertama kali
mengenal uang. Dan kedua, jika yang pertama sudah terlewat, maka waktu terbaik selanjutnya
adalah sekarang juga!
Rahasia menabung yang kedua adalah
jangan pernah menunda. Mulailah menabung dari sekarang juga, berapapun
penghasilannya. Jika Anda terus menunda dengan segudang alasan, maka sampai
kapanpun Anda tidak akan pernah bisa menabung.
Rahasia
Ketiga : Disiplin
Menabunglah dengan disiplin. | Sumber : tenudge.eu (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis) |
Pepatah mengatakan, bisa karena
biasa. Awalnya dipaksa, lama-lama jadi biasa. Pepatah tersebut sangat tepat
untuk menggambarkan bagaimana seharusnya menabung. Rahasia yang ketiga adalah
disiplin.
Agar lebih mudah mendisiplinkan Anda
menabung, Anda dapat membuat jadwal menabung dengan menyesuaikan pola
penghasilan. Misalnya, jika Anda seorang karyawan yang memiliki gaji bulanan,
maka menabunglah setiap bulan. Jika Anda seorang pemilik toko kelontong yang
menghasilkan uang setiap harinya, maka menabunglah setiap hari.
Anda juga bisa melakukan kombinasi.
Kuncinya kenalilah diri Anda. Jika Anda tipe orang yang tidak bisa memegang
uang dalam jumlah banyak, maka bagilah menjadi beberapa bagian yang lebih
kecil. Bagilah penghasilan bulanan Anda ke dalam 30 hari, sehingga jumlahnya
akan jauh lebih kecil. Barulah Anda menabung secara harian dengan penuh kedisiplinan.
Rahasia
Keempat : Bermimpilah Setinggi Langit di Angkasa
Mimpi menjadi motivasi menabung. | Sumber : dailyworth.com (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis) |
Rhonda Byrne dalam bukunya yang terkenal
berjudul The Secret, telah
mengungkapkan rahasia terbesar di dunia ini. Anda bisa mendapatkan apapun yang
diinginkan, asalkan Anda mempercayainya dengan sepenuh hati dan berusaha
mewujudkannya. Dengan sendirinya, alam semesta akan menuntun Anda menuju mimpi
Anda.
Nah, sama halnya dengan menabung, Anda
memerlukan sebuah mimpi untuk tetap termotivasi. Tentukan dengan jelas apa
tujuan menabung Anda. Semakin jelas tujuannya akan semakin baik.
Sebagai contoh, Anda ingin menabung untuk
traveling ke Paris. Tanamkan dengan
jelas di otak dan alam bawah sadar bahwa Anda bisa pergi ke Paris dengan
menabung. Tentukan dengan logis jangka waktu menabung yang diperlukan, misalnya
2 atau 3 tahun, sesuai kemampuan Anda. Bila perlu, tuliskan kata ‘Paris’ di
buku tabungan Anda. Alam bawah sadar Anda secara otomatis akan membimbing menuju
mimpi Anda.
Jangan pernah takut untuk bermimpi.
Bukankah semua barang yang dibuat oleh manusia berawal dari mimpi? Pesawat terbang,
mobil, smartphone? Sayangnya kebanyakan
orang tidak bisa bermimpi menjadi lebih baik karena dibatasi oleh pikiran sendiri.
Sebagai contoh, beberapa tahun lalu seorang
teman yang doyan makan pernah berkunjung
ke sebuah warteg. Karena makanan yang
dijual enak dan bersih, wartegnya
menjadi sangat laris. Saat waktu makan siang tiba, banyak mobil mewah yang
merapat meski tempatnya terbilang sempit.
Diliputi rasa penasaran, teman Saya bertanya
kepada Ibu pemilik warteg, “Bu, dagangannya
laris begini, pasti untungnya banyak ya?”
“Yah,
lumayan Mas. Hasilnya bisa untuk
menyekolahkan dua anak Saya hingga kuliah, dan Alhamdulillah masih ada lebihnya,” jawab Ibu pemilik warteg
malu-malu.
“Kalau masih ada lebihnya, kenapa tidak
ditabungkan untuk membuka warteg lagi? Pasti akan lebih untung. Mungkin saja kedua
anak Ibu bisa melanjutkan pendidikannya hingga pasca sarjana.”
Apa jawaban Ibu pemilik warteg?
“Ah,
sudah cukup Mas, yang jaga hanya Saya
dan suami. Nanti takut jadi tidak kepegang.”
Tiga tahun kemudian teman Saya
kembali mengunjungi warteg tersebut. Sesuai
mimpi si empunya, tidak ada perbedaan yang terjadi pada wartegnya. Segitu-gitu
saja. Jika pun ada, hanya atapnya kini sudah mulai menua dan sedikit reyot.
Memang tidak ada yang salah dengan
si Ibu. Namun jika si Ibu memiliki mimpi dan kemauan untuk mengembangkan
usahanya, mungkin saja kini wartegnya sudah memiliki puluhan cabang dengan menjual
waralaba, tanpa harus diurusi secara langsung olehnya dan suami. Sayangnya, ide
itu pasti tidak akan pernah timbul karena sang Ibu keburu membatasi mimpi dan pikirannya.
Rahasia
Kelima :Menabung di Bank
Menabunglah di bank. | Sumber : finansial.bisnis.com (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis) |
World Bank mencatat dalam laporannya
yang berjudul The Global Findex Database 2017, bahwa jumlah orang dewasa Indonesia
yang memiliki rekening di bank naik menjadi 49%, dari sebelumnya 36% pada tahun
2014. Meski meningkat, jumlah tersebut ternyata masih jauh dari rata-rata negara
Asia Timur dan Pasifik yang mencatat 71%.
Menabung di bank sebenarnya memiliki
banyak manfaat. Tidak hanya bagi diri Anda namun juga bagi perekonomian bangsa.
Untuk itu, salah satu regulator keuangan di Indonesia, Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS), sejak didirikan tahun 2004 rutin mengampanyekan gerakan ‘Ayo
Menabung’. LPS berperan dalam menjamin simpanan nasabah serta memelihara dan
menjaga stabilitas sistem keuangan.
Nah, sebenarnya apa saja manfaat
menabung di bank? Setidaknya ada 4 hal.
Pertama, lebih tenang, aman, dan pasti
karena dijamin oleh LPS. Uang kita yang ditabung di bank akan dijamin oleh LPS sepanjang
memenuhi kriteria layak bayar. Agar lebih mudah diingat, LPS memberi slogan persyaratan
ini dengan nama 3T. Tercatat dalam pembukuan bank, Tingkat bunga simpanan tidak melebihi
tingkat bunga penjaminan, dan Tidak
melakukan tindakan yang merugikan bank.
Kriteria simpanan layak bayar 3T. | Sumber : twitter @lps_idic (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis) |
Selain itu, LPS juga mengatur bahwa saldo
yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu bank adalah paling banyak sebesar
Rp2 miliar. Artinya, bila suatu bank dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), maka LPS akan menjamin pengembalian dana simpanan nasabah yang memenuhi seluruh
kriteria di atas.
Produk dana pihak ketiga bank
seperti tabungan, giro, deposito, sertifikat deposito, dan/atau bentuk lainnya
yang dipersamakan, seluruhnya menjadi objek penjaminan. Makanya, jangan ragu menabung
di bank manapun di Indonesia, karena setiap bank yang melakukan kegiatan usaha
di wilayah NKRI wajib menjadi peserta penjaminan LPS. Per bulan Mei 2018, tercatat
ada 115 Bank Umum dan lebih dari 1.700 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang
menjadi peserta penjaminan LPS.
Kedua, menabung di bank merupakan salah
satu sarana investasi. Ilustrasinya persis seperti kalimat pembuka artikel ini.
Contoh lainnya adalah menabung deposito. Jika Anda menabung Rp10 juta dengan
tingkat suku bunga 6% per tahun, maka dalam waktu 20 tahun deposito Anda akan
bernilai Rp32 juta, atau lebih dari 3 kali lipatnya. Menarik bukan?
Ketiga, lebih aman dan mudah dalam
bertransaksi. Dibanding menabung di celengan, menabung di bank tentu lebih
aman. Kita bisa terhindar dari berbagai risiko seperti pencurian, kebakaran,
dan risiko lainnya. Serta lebih mudah dalam bertransaksi. Tinggal pergi ke ATM
atau menggunakan internet banking,
maka dengan mudah kita bisa membayar berbagai kebutuhan sehari-hari, tanpa
harus membawa banyak uang tunai.
Terakhir, dengan menabung di bank, kita
berperan serta dalam membangun ekonomi bangsa. Sebagai lembaga intermediasi,
bank berperan dalam menghimpun dana dari pihak yang memiliki kelebihan
likuiditas (dana yang kita tabung), dan menyalurkannya kepada pihak yang
kekurangan likuiditas melalui kredit atau pembiayaan.
Nah, kredit atau pembiayaan yang
disalurkan, khususnya kepada sektor produktif, dapat menggerakkan roda
perekonomian secara lebih cepat. Misalnya kredit untuk membangun jalan tol, akan
mempercepat laju barang dan orang. Dampaknya, aktivitas ekonomi masyarakat tentu
akan semakin meningkat.
Empat manfaat menabung di bank. | Sumber : lps.go.id (diolah dan disajikan kembali dalam bentuk infografis) |
Itulah 5 rahasia menabung yang dapat
Saya bagikan. Semoga menjadi inspirasi bagi Anda dalam menabung, serta mengubah
hidup Anda menjadi lebih baik.
Artikel
ini diikutsertakan dalam LPS Press & Blogger Awarding 2018, dan
dipublikasikan pula di laman kompasiana penulis.
Setuju. Rajin menabung pangkal kaya lah pokoknya ya
ReplyDeleteTerima kasih telah mampir berkunjung Mba Dwi
Deletewuihh.. keren! Ane demen nih dengan point yang bermimpi setinggi langit. bener banget tuh dengan bermimpi kita jadi bisa semangat tuk nabung.
ReplyDeleteeh iya Sory nih gambar Ente gak sengaja ane pake, tak kirain punya LPS resmi ternyata nggak. Udah Ane hapus kok gambarnya dan udah Ane kasih tau admin penyelenggaranya.
tengkiu udah mengingatkan.
salam blogger dan salam HOKI
Siap sob, gapapa kok, namanya zaman sudah on-line. Hanya saja sumber referensinya saja yg harus ditulis. Terima kasih sudah mampir dan salam kenal. Semoga kita mendapat hasil terbaik. Amin..
Delete