“Bosen,
nih. Makan di luar yuk, Pap!” ajak Nadia kepadaku, sambil mengeringkan rambut
panjangnya. Wangi sabun dari tubuhnya merebak ke seluruh kamar, menghujam rongga
hidungku.
Istriku baru saja mandi, sementara aku masih
terbaring di kasur. Ia sudah siap-siap pergi, saat aku sedang enak-enaknya
mendengkur.
Setengah enggan, kulirik ponsel pakai mata
satu. Ternyata sudah jam setengah satu. Rasanya baru dua jam yang lalu aku
menayangkan tulisan di blogku. Nyatanya sudah sembilan jam berlalu.
Saat akhir pekan, aku memang terbiasa bangun
siang. Apalagi ketika malam sebelumnya habis begadang. Sambil mengerdipkan mata
berulang-ulang, aku berusaha menyatukan jiwa yang masih melayang-layang.
Kriuuukk...
Tiba-tiba perutku berbunyi kencang. Cacing-cacing
di dalamnya mulai mencari suapan. Aku lupa, sudah dua puluh empat jam mereka
tak kuberi makan. Karena sibuk kejar tayang, kemarin tak sengaja kulewatkan santap
malam.
Dengan cepat Nadia mengalihkan pandangannya kepadaku.
Ia tertawa terpingkal-pingkal mendengar perutku keroncongan. Hampir saja
pengering rambut jatuh dari genggamannya.
“Tuh, kan. Sudah laper, ya?” tanyanya sambil tersenyum. Aku tak menjawab. Hanya
menggaruk-garuk kepala, tersipu malu. Entah mengapa aku merasa seperti
tertangkap basah, meskipun sebenarnya tak punya salah.
“Kita coba cari tempat makan baru, yuk. Jangan
di warteg terus. Biar aku yang cari ya, Mih,” tuturku sambil membuka Instagram.
Ah, senangnya. Zaman sekarang segalanya terasa
lebih mudah. Mau cari tempat makan tinggal mainkan jempol saja. Beda halnya dengan
sepuluh tahun lalu, saat kami masih unyu-unyu.
Mencari tempat makan baru mesti menelusuri jalan berliku-liku.
Iya, kalau ketemu.
Lah, kalau tiba-tiba jalan buntu?
Kami berdua memang biasa makan di luar rumah.
Senin hingga Jumat, kami sibuk dengan urusan masing-masing. Aku mencari nafkah
di kantor, sedangkan Nadia menjalankan studi pascasarjana di kampus. Saat akhir
pekan tiba, barulah kami makan sama-sama.
“Ayam geprek mau, ga?” tanyaku seraya
mengetik tanda pagar #AyamGeprek di menu pencarian media sosial yang paling
digemari generasi milenial ini. Sudah tiga tahun lebih menikah, tentu aku tahu
apa yang istriku mau.
Ayam sepertinya memang paling cocok dengan
lidah orang Indonesia. Selain tersedia di mana-mana, penyajiannya pun dikemas dalam
berbagai rupa. Mulai dari soto ayam, mie ayam, ayam kalasan, ayam taliwang, ayam
goreng, hingga ayam geprek.
Jenis yang terakhir, belakangan memang sedang
naik daun. Membuatku jadi bertanya-tanya. Kira-kira berapa jumlah ayam yang
dipotong setiap harinya, ya? Semoga populasi ayam tak kan pernah habis dari
muka bumi.
“Mau, Pap. Yang sambelnya pedes, ya.
Siang-siang gini enak kayanya,” jawabnya bersemangat. Ia meletakkan pengering
rambut kembali ke tempatnya, seraya membereskan selimut yang masih meliliti
tubuhku.
“Ayam Bersih
Berkah. Kayanya
enak, Mih. Coba liat, deh,” ujarku seraya menunjukkan beberapa gambar yang terpampang
di linimasa akun @ayambersihberkah
kepadanya.
“Bener, kayanya enak tuh, Pap. Ada di mana memangnya?” tanyanya kepadaku. Kulihat ia menelan air liurnya saat memandangi deretan foto ayam goreng dan geprek, yang kuakui, memang menggugah selera.
Aku membolak-balik kumpulan stories yang terangkum dalam menu highlight berjudul Outlet Jakarta. Dari
sana, aku bisa mengetahui daftar lokasi outlet
Ayam Bersih Berkah di bilangan Jakarta.
“Paling deket
sih di Rawa Belong. Bagaimana?” Aku memastikan lagi di Google Map, jaraknya tak
sampai delapan kilometer dari rumah kami di Petojo. Paling-paling 17 menit
sudah sampai.
Setelah kuulik isi akun Instagram-nya lebih
lanjut, ternyata outlet Ayam Bersih Berkah tidak hanya ada di Jakarta, namun juga
tersedia di Kota Kembang. Seluruh alamat lengkapnya terekam dalam fitur highlight bertajuk Outlet Bandung.
“Oke! Eh, tapi kamu mandi dulu sana,” katanya
seraya mengambilkanku handuk kering. “O ya, itu teh hangatnya juga sudah kubuatkan.
Ada di meja, ya.”
Cacing-cacing di dalam perutku semakin
meninju-ninju, karena rasa lapar dan penasaran telah bersatu padu. Setelah
mandi dan ganti pakaian, tepat jam satu kami meluncur ke Rawa Belong dengan terburu-buru.
#SensasiKrezzz
Bikin Lidah Bergoyang, Lapar pun Hilang
“Selamat siang, Kak. Selamat datang di ABB. Silakan, mau pesan apa?” tanya Riski
kepada kami seraya memasang senyum terlebar di wajahnya. Ia adalah salah satu
pramusaji outlet Ayam Bersih Berkah Rawa Belong yang bertugas melayani
kami hari itu.
Suasana merah menyala langsung memenuhi
pandangan mata ketika kami melangkah ke counter
untuk memesan. Pasalnya, Riski dan seorang rekannya kompak mengenakan polo shirt dan topi berwarna merah.
Dinding outlet yang berwarna putih
juga turut dihiasi dengan garis warna berwarna merah.
“Boleh liat menunya, Mas?” tanyaku kepada
Riski.
“Silakan, Kak. Ini menunya,” jawab Riski
seraya menyodorkan daftar menu, terbuat dari kertas yang dilaminating dengan
rapi. Tiap-tiap menunya diberikan tema, dan berisi foto-foto yang membangkitkan
selera. Biar kutuliskan satu per satu agar kalian juga bisa tahu.
HOTNYA AYAM GEPREK ABB
AYAM TUMBUK KINI HADIR KEMBALI
COBAIN KREZZZNYA RESEP RAHASIA
Rasa lapar semakin tak tertahan ketika aku
melihat daftar menu. Di atas kertas, semuanya nampak lezat. Harganya pun sangat
terjangkau. Mulai dari Rp13.500 sampai dengan Rp25.000 saja. Pas dengan ukuran
kantong mahasiswa atau karyawan saat tanggal tua.
Tanpa menunggu lebih lama, aku segera
meluncurkan pesananku, “Paket Mewah 1 pakai sambal taichan. Tambah Kulit Nyoss-nya
juga satu porsi, ya.” Sengaja kupesan lebih, sebab tak kuasa aku menahan perut
yang sejak tadi meraung-raung minta makan.
“Kalau saya Geprek Super Hot 2, satu porsi,
ya” pesan Nadia kepada Riski.
“Oke, ada lagi, Kak?” tanya Riski kepada
kami, sambil memastikan kembali pesanan kami.
“Sudah, Mas. Itu saja dulu,” jawab kami
serentak.
“Baik, ditunggu ya, kak. Silakan duduk dulu.”
Pandangan kami segera menelusuri sekujur
ruangan ruko satu lantai seluas 52 meter persegi itu. Mencari tempat duduk yang
enak dan pas agar santap siang kami lebih nikmat.
Kami menghitung, ada 22 kursi yang tersedia
untuk para pelanggan ABB. Seluruhnya dicat dengan warna merah. Sedangkan
mejanya berukuran kecil, dikelir dengan warna putih. Satu meja, cukup untuk
menampung 2 orang.
Suasananya bersih dan nyaman. Meski tidak
dilengkapi dengan penyejuk ruangan, namun kipas angin berukuran besar mampu
menjadi pendingin bagi kalian yang kepanasan. Aliran udaranya terasa menenangkan,
karena seluruh ruangan dipasangi dengan papan bertuliskan:
Please, No Smoking!
Soket listrik juga tersedia di setiap meja. Dapat
kalian gunakan untuk mengisi baterai ponsel ataupun laptop. Di pojok ruangan, ada toilet bersih yang siap kalian
gunakan, bilamana hasrat untuk ke belakang sudah tak tertahankan.
Sambil menunggu pesanan datang, kulayangkan
pandangan ke arah luar. Tak henti-hentinya kendaraan bermotor lalu-lalang. Aku
baru sadar, ternyata outlet ABB Rawa Belong berada di lokasi yang
sangat strategis. Tepatnya di Jalan Rawa Belong Nomor II RT 06 RW 12 Palmerah,
Jakarta Barat.
Dikelilingi dengan lingkungan akademis dan
kos-kosan. Berjarak hanya sekitar 350 meter dari Kampus Syahdan Binus
University dan 1 kilometer dari SMA Negeri 78. Aku bisa membayangkan, bagaimana
para mahasiswa dan pelajar memenuhi deretan kursi di outlet ini saat hari kerja.
Bila datang kemari dengan membawa kendaraan,
kalian tak perlu khawatir. Sebab lahan parkir yang disediakan oleh outlet ABB Rawa Belong cukup lega. Kira-kira muat
hingga sepuluh sepeda motor dan dua unit city
car.
Kehadiran Riski dari balik serambi koki
membuyarkan lamunanku. “Silakan, Kak. Selamat menikmati,” ujar Riski seraya menghidangkan
pesanan kami ke atas meja. Ternyata, sudah lima menit berlalu.
Ah, akhirnya
datang juga. Mari makan!
Kami segera menyantap sajian tanpa pikir
panjang. Sambal taichan-lah yang pertama-tama menjadi korban. Penampakannya
merah merona, sungguh menggoda! Kujumput ia dengan jari tangan, dan menaruhnya
ke atas lidah yang sejak tadi mengecap tak tertahan.
Hhmmm. Sambalnya Mantap.
Rasanya pedas, sedikit asin, dan menyegarkan.
Membuat mata terbelalak, kening keringatan, dan nafsu makan membuncah hingga ke
ubun-ubun.
Kusantap kembali sambal taichan yang masih
tersisa. Namun kali ini kusatukan dengan segigit ayam goreng yang dari tadi menunggu
giliran. Warnanya coklat keemasan, utuh sempurna, karena dimasak dengan
peralatan Food Grade Modern.
Krezzz. Begitu bunyi kulit ayam bertemu geligi yang kelaparan.
#SensasiKrezzz yang tercipta membuat lidah bergoyang-goyang. Racikan bumbu dan tepung
rahasia seketika memenuhi rongga mulut, menjadikan rasa Ayamnya Nikmat.
Tangan dan mulut terasa semakin kompak.
Berpacu dan bekerja sama dalam menghabiskan potongan ayam. Membuat perut
sedikit demi sedikit mulai terisi, memadamkan rasa lapar yang mendera sejak
tadi.
Nadia sama saja. Kulihat ia menikmati
suguhannya dengan penuh kenikmatan. Berbeda denganku, ia memilih sambal pedas
manis sebagai teman menyantap ayam. Isinya berupa kecap dan irisan cabai merah.
Dilengkapi dengan kol goreng yang juga tak kalah nikmatnya.
“Bagaimana, Mih? Enak?” tanyaku kepada Nadia
seraya menyeruput es teh manis. Dinginnya perlahan mengurangi rasa pedas sambal
taichan.
Benar kata Nadia, kami tidak salah pilih. Sesuai
dengan namanya, ada satu keunggulan lagi yang dimiliki oleh #AyamBersihBerkah yaitu halal, bersih, dan berkah.
Sebagai umat muslim, mengonsumsi makanan yang
halal merupakan kewajiban yang tak bisa ditawar-tawar. Seluruh menu ayam yang
disajikan ABB, pemotongannya dilakukan di Rumah
Pemotongan Ayam (RPA) bersertifikat halal. Hal ini menjamin kualitas kehalalan
dalam setiap menu ayam yang disajikan.
Membuat hati tenang, makan pun menjadi
nyaman. Dan kami menghabiskan sisa siang itu dengan suasana penuh keberkahan.
ABB
Bukan Cuma Ayam, Ada Juga Thai Tea dan Es Kepal
Ada satu hal yang masih mengganjal ketika
kami sampai di rumah sore itu. Awalnya kami juga ingin memesan Thai Tea dan Es
Kepal Melted ABB. Keduanya terlihat menarik di atas kertas
menu. Namun sayangnya, Riski bilang keduanya sudah habis.
Tapi tak mengapa, aku jadi bisa menjajal layanan
pesan antar. Karena ABB juga sudah terdaftar dalam jaringan
Go-Food. Tinggal mainkan jempol kalian, maka pesanan akan segera diantarkan. Sangat
berguna bagi kalian yang sibuk sehingga tak bisa makan di luar, atau lapar tapi
mager ke outlet ABB terdekat.
Demi menuntaskan rasa penasaran, kami sengaja
memesan dua jenis Es Kepal ABB. Yang satu original, dan satu lagi
oreo. Ditambah satu gelas Thai Tea sebagai penutupnya.
Dalam waktu 15 menit saja, pesanan kami tiba
dengan selamat. Dan ketika kubuka isinya, benar saja, gambarnya tidak berdusta.
Es Kepal Melted ABB memang terlihat sangat menggiurkan,
persis seperti di foto.
Kombinasi saus cokelat dan es serut langsung lumer
saat bertemu lidah. Rasa manisnya seketika tumpah ruah. Saking nikmatnya, beberapa
detik kemudian, es kepalnya langsung rata tak bersisa.
Thai Tea-nya juga serupa. Tidak terlalu manis
ataupun terlalu tawar. Rasanya pas. Minumnya segelas berdua, membuat sore hari
kami tambah ceria.
“Minggu depan makan ABB lagi, yuk, Pap!” ajak Nadia sambil menyeruput tetes terakhir Thai Tea. Nampaknya ia masih penasaran dengan berbagai paket ABB lain yang belum sempat dicobanya.
“Siap!” jawabku mantap. Tentu saja aku setuju.
Bagaimana tidak?
Selain #SensasiKrezzz yang nikmat dan mantap, ABB juga halal, bersih, dan berkah.
Harganya pun terbilang ramah. Menjadi pilihan yang sangat pas untuk menuntaskan
rasa lapar yang membuncah. Bagi kalian yang tak sempat datang ke outlet, layanan pesan antar Go-Food jadi
solusi yang mempermudah.
***
Sumber Gambar dan Video: Koleksi Pribadi, Instagram
@ayambersihberkah, dan You Tube Channel Ayam Bersih Berkah
Eh, ada esnya juga itu... Kayak menggugah selera banget deh. Aq belum pernah incip2 Ayam bersih berkah. Gak tau nih di Gresik uda ada apa belum. Kalo uda, mau jg donk ntar ngajak keluarga aq ke sana.
ReplyDeleteDi Gresik memang belum ada, Mba. Baru ada di Jakarta dan Bandung. Semoga dalam waktu dekat ada ya. Terima kasih sudah repot-repot mampir kemari ya, Mba. Salam hangat.
DeleteTergoda sambelnya..udah bayangin rasanya di lidah
ReplyDeleteSambalnya mantap memang, Mba. Ada dua, taichan dan pedes manis. Yang mana aja bikin ketagihan. Terima kasih sudah berkenan mampir ya, Mba. Salam hangat.
DeleteYa Allah bang yang paling membuatku tergoda adalah beberapa paragraf di awal sepertinya seru yah bang berumah tangga betapa romantisnya RT nya bang hehe. Keren bang ulasannya.
ReplyDeleteHaha. Makasih, Bang. Doakan kami agar tetap samawa. Terima kasih sudah berkenan mampir ya, Bang. Salam hangat.
DeleteAduuh bikin ngiler ya Mas. Jadi inget pas mampir ke outlet ABB di Pondok Pinang, dari sejak scrolling IG nya ABB, saya sudah tergoda dengan menu "HOTNYA AYAM GEPREK ABB" rasanya mantap joss, sambal Taichan bikin nagih bener! Thanks Mas for sharing your article. And good luck ya...
ReplyDeleteBener banget, Mas. Sambal taichannya memang juara! Terima kasih sudah berkenan mampir ya, Mas. Salam hangat.
DeleteWah itu cabenya banyak banget, cabe rawit pula, pasti keluar api dah habis makan ayam ABB ini :D
ReplyDeleteHahaha. Bisa aja Mas Amir. Ayo mampir ke Jakarta, tak traktir ABB.
DeleteSayang di SBY bwlum ada.. murah dan kelihatanya pedes bgt, kesukaanku/
ReplyDeleteIya, Mas. Baru ada di Jakarta dan Bandung. Hehe. Terima kasih sudah berkenan mampir ya, Mas. Salam hangat.
DeleteWah emang mantab ya mas pedesnya... aku juga udah nyobain dan emang beneran nikmat banget!
ReplyDeleteIya bener, Mas. Emang mantep rasa ABB ini. Terima kasih sudah berkenan mampir ya, Mas. Salam hangat.
DeleteMashaAllah, jam-jam segini terus ngeliat ayam goreng krenyes diselimuti sambal. Auto ngences ini sih. Jadi kepikiran pengen makan ayam geprek buat buka puasa.
ReplyDelete