Ada sebuah ungkapan dari seorang sahabat yang
saya ingat hingga saat ini. Ia berkata, “Bagi seorang pria, menjadi dewasa
bukanlah sebuah pilihan, melainkan suatu keharusan.” Sekilas memang terdengar
sederhana. Namun bagi saya, pesan tadi sesungguhnya sarat makna.
Satu dekade lalu, tatkala masih disibukkan
dengan tugas akhir kuliah, makna ungkapan tadi memang belum terasa. Saya anggap
itu adalah hal yang biasa-biasa saja. Tak peduli, apalagi sampai harus berpikir
keras untuk memahami.
Namun, ketika lesatan waktu mempertemukan
saya dengan dunia kerja, segalanya berubah. Lambat laun, saya pun semakin tersadar.
Saat gaji dalam genggaman dan kemandirian mulai menjadi tuntutan kehidupan,
ucapan tadi pelan-pelan berubah menjadi sebuah kenyataan.
Sejak dahulu, pria memang identik dengan
simbol kekuatan. Maskulin, lagi berotot. Berkat anugerah tadi, seorang lelaki kemudian
diberi tanggung jawab besar dalam hidupnya: mencari nafkah. Paling tidak, untuk
memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, istri tercinta, dan keluarga. Inilah yang
membedakan antara pria muda dan pria dewasa.
Menyoal tentang kebutuhan, kita pun paham
bahwa ada tiga hal yang menjadi prioritas utama. Bila salah satunya tidak ada,
maka hidup akan terasa ganjil. Tidak genap dan kurang lengkap.
Tapi, jangan buru-buru menerka. Bisa-bisa
kalian salah sangka. Bukan. Tiga ihwal tadi bukanlah harta, tahta, dan wanita.
Melainkan sandang, pangan, dan papan.
Bila kedewasaan seorang pria diukur dari kemampuannya
dalam memenuhi tiga soal tadi, maka saya pun termasuk golongan pria yang belum
dewasa. Atau lebih tepatnya, masih menuju dewasa. Sandang melimpah, pangan pun
tercukupi. Tinggal satu hal lagi yang belum saya hadirkan untuk istri tercinta,
yaitu papan.
Memang benar, sejak menikah tiga tahun yang
lalu, kami sudah hidup mandiri. Tidak lagi mengandalkan rumah orangtua atau
mertua untuk tidur berdua. Selama tiga tahun bertugas di luar daerah, kami
menempati rumah dinas yang difasilitasi kantor. Sekarang, saat kembali bertugas
di Jakarta, kami juga cukup bahagia tinggal di apartemen sewa.
Akan tetapi, seindah-indahnya tinggal di
hunian sementara, tak ada yang lebih indah dari tinggal di rumah sendiri. Seperti
kata pepatah, “home sweet home”. Tak
bisa dipungkiri, memiliki rumah adalah impian setiap insan. Begitu pula dengan
kami yang mendambakan hunian pribadi yang asri dan nyaman.
Kriteria
Memilih Hunian
Memilih hunian atau properti pribadi, tentu
tidak sembarangan. Banyak kriteria yang mesti dipertimbangkan. Jikalau salah
memilih, alih-alih menyenangkan, angan-angan memiliki rumah impian malah bisa
jadi berantakan. Kita tidak ingin begitu, bukan?
Nah, dikutip dari survei bertajuk Property Affordability Sentiment Index 2016
yang dilakukan oleh Rumah.com dan Institute
Research of Singapore, disebutkan bahwa faktor lokasi merupakan hal
terpenting dalam memilih rumah di Indonesia. Minat pencari properti akan
semakin tinggi tatkala lokasi rumah dekat dengan berbagai kebutuhan penghuni. Misalnya
kantor, tempat usaha, atau pusat kota.
Faktor lingkungan selanjutnya menempati
posisi kedua setelah lokasi. Tentu faktor ini juga tak kalah penting. Sebab, pastilah
kita ingin tinggal di hunian dengan lingkungan yang aman, asri, damai, dan
tenteram.
Faktor akses transportasi publik menempati
posisi selanjutnya. Artinya, semakin banyak pilihan akses menuju lokasi hunian,
maka semakin diminati pula suatu hunian oleh kebanyakan orang.
Selain ketiga hal tadi, ada tujuh faktor
lainnya yang menjadi pertimbangan utama dalam memilih rumah. Secara
berturut-turut, yaitu infrastruktur dan fasilitas sekitar, harga, luas
bangunan, desain dan konstruksi, fasilitas dalam lingkungan properti, rencana
pengembangan area, serta kesiapan untuk ditempati.
Kalau kalian bagaimana? Setuju dengan
faktor-faktor di atas?
Sayangnya, tidak semua properti yang
disediakan oleh pengembang memenuhi semua kriteria tersebut. Ada yang harganya
murah, namun lokasinya kerap kebanjiran. Tatkala dekat dengan pusat kota,
keasrian lingkungan yang menjadi taruhan. Sebaliknya, ada yang asri dan berseri,
namun jauh dari sarana pendidikan.
Benarkah demikian? Tentu tidak sepenuhnya
benar. Kita patut berbahagia, karena ternyata ada satu lokasi hunian yang
memenuhi faktor itu semua. Mulai dari yang pertama hingga yang kesepuluh,
semuanya ada. Lengkap tanpa cela, komplet tanpa sisa.
Sekilas
Tentang Kota Deltamas
Bagi kalian yang tinggal di Jakarta, Bekasi,
dan sekitarnya, pasti sudah tidak asing dengan Kota Deltamas. Saat kalian berkendara
melewati jalan tol Jakarta—Cikampek, tepat di kilometer 37, kalian akan menemui
papan nama berwarna merah bertuliskan “Kota Deltamas”, lengkap dengan icon berlambang delta (huruf d) berwarna
emas.
Kawasan yang dikembangkan oleh PT Puradelta
Lestari Tbk (DMAS) dan PT Pembangunan Deltamas ini, merupakan sebuah kota
mandiri yang terintegrasi antara hunian, komersial, dan industri bertaraf
internasional. Berdiri tegak di atas lahan seluas 3.200 hektar, Kota Deltamas
tidak hanya menyediakan hunian, tetapi juga pusat bisnis, perkantoran, dan
kawasan industri.
Berbagai sarana dan infrastruktur penunjang
juga turut menjadi perhatian manajemen Kota Deltamas. Mulai dari pengelolaan
air bersih dan limbah, pasokan listrik premium, gas, hingga jaringan
telekomunikasi dan serat optik. Di sisi lain, berbagai fasilitas juga dibangun,
yakni sentra pendidikan, hotel, apartemen sewa, pusat olahraga, tempat ibadah,
dan rekreasi.
Pengembangan Kota Deltamas sendiri telah dilakukan
sejak tahun 1993, dan merupakan joint
venture antara Sinar Mas Land dengan Sojitz Corporation. Kita pun sudah
paham, bahwa Sinar Mas Land merupakan salah satu pengembang properti terkemuka
di Indonesia dan Asia yang sudah tidak diragukan lagi kapabilitas dan rekam
jejaknya. Sebagai salah satu buktinya, saham Sinar Mas Land telah melantai di
Bursa Efek Singapura (SGX).
Sementara itu, Sojitz Corporation merupakan
perusahaan konglomerat asal Jepang dengan jaringan bisnis yang beroperasi di lebih
50 negara. Hingga saat ini, Sojitz Corporation tercatat memiliki lebih dari 500
perusahaan dan sahamnya mewarnai aktivitas perdagangan di Bursa Efek Tokyo
(TSE).
Pengelolaan dan manajemen pengembangan
properti yang dilakukan oleh Kota Deltamas juga patut diacungi jempol.
Buktinya, Kota Deltamas memiliki berbagai sertifikat internasional di bidang
integrasi manajemen QSHE, yaitu ISO 900, ISO 1400, dan OHSAS 18001.
Berkunjung
ke Kota Deltamas
Ada pepatah mengatakan, tak kenal maka tak
sayang. Kurang afdol rasanya bila mengulas tentang Kota Deltamas tanpa
mengunjunginya langsung. Oleh karena itu, beberapa waktu yang lalu saya pun menyambangi
kota terpadu di timur Jakarta ini. Demi mencari hunian pribadi, sekaligus membuktikan
bahwa Kota Deltamas memenuhi seluruh kriteria hasil survei Property Affordability Sentiment Index 2016 yang telah diulas di
atas.
Nah, dari hasil kunjungan tersebut, ada beberapa
keunggulan Kota Deltamas yang kemudian saya catat.
Lokasi Strategis, Akses Dinamis
Kota Deltamas berada tepat di pintu keluar
gerbang tol Cikarang Pusat kilometer 37, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Cikarang
sendiri sudah tidak asing bagi warga ibukota dan sekitarnya. Pembangunan
pabrik, gudang, hunian, dan infrastruktur yang pesat sejak beberapa tahun
terakhir, membuat posisi Cikarang semakin strategis dalam peta ekonomi Jawa
Barat dan Indonesia. Alhasil, kini Cikarang tumbuh menjadi kota yang mandiri.
Kota Deltamas memiliki koneksi langsung
dengan tol Jakarta—Cikampek. Karenanya, waktu tempuh antara Cikarang dan
Jakarta menjadi lebih laju dan mengalir. Akses dari dan ke ibukota semakin
mudah. Bila menggunakan kendaraan roda empat dari Jakarta, Kota Deltamas dapat
ditempuh dalam waktu 1—2 jam saja.
Selain menggunakan kendaraan roda empat, Kota
Deltamas juga dapat ditempuh dengan Commuter
Line dengan rute Jakarta Kota—Cikarang. Dari stasiun Cikarang, kalian dapat
melanjutkan perjalanan dengan angkutan kota dengan nomor rute K35. Waktu yang
ditempuh tatkala menggunakan kereta adalah sekitar 2—3 jam.
Pada masa depan, rencana pembangunan beberapa
infrastruktur nasional semakin menambah pilihan akses ke Kota Deltamas. Ada
rencana pembangunan gerbang tol kilometer 41 yang ditargetkan rampung pada
tahun 2021. Ada pula pembangunan jalur kereta cepat, yang saat ini nampak
sedang dikerjakan di sepanjang jalan tol Jakarta—Cikampek.
Lingkungan yang Sehat dan Berseri
Kota industri, seperti Cikarang, biasanya
identik dengan stigma panas dan polusi. Sehingga, seringkali kita berpikiran
bahwa kota industri adalah kawasan yang tidak layak huni. Akan tetapi, ternyata
stigma tersebut tidak saya temui ketika berjalan-jalan di Kota Deltamas.
Pepohonan besar dan rindang menghiasi
jalan-jalan utama di kawasan Kota Deltamas. Tidak hanya di pinggir jalan, namun
juga di tengah-tengah pembatas jalan. Rerumputan hijau terhampar sejauh mata
memandang. Nampak jelas, bahwa jarak antar ruko dan perumahan diatur dengan
cermat, sehingga menyisakan ruang yang cukup untuk vegetasi dan sirkulasi udara.
Tidak hanya di ruas jalan utama, hijau
pepohonan juga menghiasi pemandangan saya saat memasuki area cluster perumahan. Tepat di depan
rumah-rumah, satu dua pohon tumbuh menjulang. Menghadirkan udara segar dan
oksidasi yang berkualitas. Lebar jalan perumahan juga diatur secara pas. Tidak
berdempet-dempetan. Saat dua mobil bertemu dari arah yang berlawanan, masih
tersisa ruang yang cukup lega, bahkan untuk mobil ketiga sekalipun.
Bukti lainnya dari keseriusan manajemen Kota
Deltamas dalam membangun kawasan yang asri dan ramah lingkungan, adalah
revitalisasi danau Kota Deltamas yang dilakukan sejak tahun 2016. Danau ini
berada tepat di pinggir jalan tol Jakarta—Cikampek. Kini, danau Kota Deltamas
telah berubah menjadi objek wisata asri yang dapat dinikmati oleh penghuninya.
Kota Deltamas juga peduli terhadap kesehatan
penghuni. Hal ini terbukti dari tersedianya jogging
track di beberapa lokasi. Tempat sampah dua jenis—organik dan
anorganik—dapat ditemukan di sepanjang trotoar. Oleh karena itu, tak heran
apabila kawasan ini dianugerahi Adipura kategori peningkatan penataan
lingkungan (best effort) oleh
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan selama dua tahun berturut-turut
(2016 dan 2017).
Hunian Modern dengan Harga Terjangkau
Meski dihiasi dengan lingkungan yang asri,
ternyata hunian di Kota Deltamas dijual dengan harga yang sangat terjangkau.
Beberapa waktu lalu, Kota Deltamas meluncurkan cluster perumahan terbarunya, yakni Naraya Park. Unit hunian di
Naraya Park dijual mulai dari Rp390 juta-an atau setara dengan cicilan Rp3
juta-an per bulan.
Gaya yang diusung oleh Naraya Park adalah
modern minimalis. Ditawarkan dengan tiga pilihan tipe bangunan, yakni 30/50,
50/48, dan 56/60. Naraya Park sangat cocok untuk generasi milenial yang baru
menikah atau berkeluarga. Sebab, dengan harga yang terjangkau, cicilan unit
hunian di Naraya Park lebih murah dibandingkan dengan sewa apartemen.
Selain Naraya Park, Kota Deltamas juga
memiliki sederet cluster hunian
lainnya yang tak kalah menarik, yakni Woodchester, Malibu, Bahama, Pasadena, El
Verde, Parthenon, Nice, Catania, Catalonia, dan European Zone. Hingga saat ini
Kota Deltamas telah menyediakan lebih dari 19 cluster perumahan untuk kebutuhan hunian warga Bekasi dan
sekitarnya.
Kawasan Komersial, Bisnis &
Investasi Makin Cuan
Tidak hanya menyediakan hunian dengan harga
terjangkau, Kota Deltamas juga memiliki berbagai kawasan komersial untuk para
pelaku bisnis dan investor. Secara umum, kawasan komersial dibagi menjadi 3
area, yakni Main Boulevard, Artery Boulevard, dan Community.
Pertama, Main
Boulevard. Sesuai namanya, kawasan komersial ini terletak di pusat
keramaian dan aktivitas ekonomi di Kota Deltamas. Dengan kata lain, area ini
memang sengaja dibangun sebagai business
centre di Kota Deltamas.
Salah satu produk komersial yang baru saja
diluncurkan di area ini adalah Diamante. Lokasinya berdekatan dengan Pusat
Pemerintahan Kabupaten Bekasi, sehingga cocok untuk berbagai jenis usaha
seperti perkantoran, bank, makan siap saji, dan restoran.
Kedua, Artery Boulevard. Kawasan komersial ini berada di ruas jalan utama Kota Deltamas. Pada umumnya, terletak di depan kawasan hunian. Oleh karena itu, produk komersial di area ini sangat cocok untuk bisnis yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, seperti minimarket, laundry, bengkel, rumah makan, dan lain-lain.
Kedua, Artery Boulevard. Kawasan komersial ini berada di ruas jalan utama Kota Deltamas. Pada umumnya, terletak di depan kawasan hunian. Oleh karena itu, produk komersial di area ini sangat cocok untuk bisnis yang menyediakan kebutuhan sehari-hari, seperti minimarket, laundry, bengkel, rumah makan, dan lain-lain.
Terakhir, Community.
Produk komersial di area ini ditujukan untuk bisnis yang menunjang hunian.
Beberapa di antaranya adalah dormitory
(rumah kos) dan boutique shop.
Kawasan Industri yang Ramah
Lingkungan
Seperti di kawasan hunian dan komersial,
kawasan industri di Kota Deltamas juga menerapkan teknologi dan pengelolaan
yang ramah lingkungan, yang bernama Greenland International Industrial Center
(GIIC). Terletak di atas tanah seluas 1.458 Ha, GIIC merupakan kawasan industri
terbesar di Indonesia.
Kawasan ini ditujukan untuk perusahaan yang
ingin mengembangkan maupun memulai investasi. Investor yang datang berinvestasi
di sini, dapat menikmati berbagai kemudahan perizinan. Pasalnya, GIIC sudah
tercatat sebagai Kawasan Investasi Langsung Konstruksi.
Sesuai dengan namanya, berbagai pabrik yang beroperasi di GIIC telah menerapkan waste management yang baik, sehingga tidak memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Berbagai upaya juga dilakukan oleh manajemen Kota Deltamas untuk menjaga kelestarian lingkungan, salah satunya dengan menerapkan seleksi yang ketat terhadap calon investor yang akan beroperasi di GIIC.
Sesuai dengan namanya, berbagai pabrik yang beroperasi di GIIC telah menerapkan waste management yang baik, sehingga tidak memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Berbagai upaya juga dilakukan oleh manajemen Kota Deltamas untuk menjaga kelestarian lingkungan, salah satunya dengan menerapkan seleksi yang ketat terhadap calon investor yang akan beroperasi di GIIC.
Beberapa perusahaan industri terkemuka telah
beroperasi di sini, antara lain Wuling, Suzuki, Astra, Mitsubishi, Hitachi, dan
lain-lain. Selain itu, di GIIC juga menyediakan Kawasan Terpadu Indonesia-China
(KITIC) di atas lahan seluas 200 Ha, untuk berbagai industri dari Negeri Tirai
Bambu yang akan membuka usaha di Indonesia.
Tidak hanya di GIIC, Kota Deltamas juga memiliki kawasan industri lainnya, yakni Greenland Batavia yang menerapkan konsep Standard Factory Building (SFB). Kawasan seluas 150 Ha ini dibangun dalam sistem cluster, dengan dukungan keamanan 24 jam dan pusat makanan di Sentra Niaga. Pada umumnya, kawasan ini digunakan sebagai pergudangan.
Tidak hanya di GIIC, Kota Deltamas juga memiliki kawasan industri lainnya, yakni Greenland Batavia yang menerapkan konsep Standard Factory Building (SFB). Kawasan seluas 150 Ha ini dibangun dalam sistem cluster, dengan dukungan keamanan 24 jam dan pusat makanan di Sentra Niaga. Pada umumnya, kawasan ini digunakan sebagai pergudangan.
Pusat Pemerintah Kabupaten Bekasi,
Memudahkan Administrasi
Kota Deltamas merupakan Pusat Pemerintahan
Kabupaten Bekasi. Sejak tahun 2004, berbagai unsur pemerintah daerah, yakni Kantor
Bupati, DPRD, Bawasda, Bappeda, Kejaksaan, dan Kepolisian Bekasi, seluruhnya berada
di kawasan berbentuk pentagon di atas lahan seluas 40 Ha.
Berbagai keuntungan dapat dimanfaatkan oleh penghuni maupun pelaku usaha di Kota Deltamas. Sebab, akses untuk mengurus berbagai keperluan administrasi menjadi lebih dekat, mudah, dan terpusat.
Berbagai keuntungan dapat dimanfaatkan oleh penghuni maupun pelaku usaha di Kota Deltamas. Sebab, akses untuk mengurus berbagai keperluan administrasi menjadi lebih dekat, mudah, dan terpusat.
Fasilitas Penunjang yang Komplet
Untuk menggenapi konsep kota mandiri yang
terintegrasi, berbagai fasilitas penunjang juga turut dihadirkan di Kota
Deltamas. Mulai dari sarana pendidikan, hotel, apartemen, sarana olahraga,
hingga wisata kuliner. Tidak cukup sampai di sana, beberapa fasilitas tambahan
juga akan segera hadir di Kota Deltamas.
1. Pendidikan
Sarana pendidikan yang ada di Kota Deltamas
boleh dibilang sangat lengkap. Mulai dari pendidikan dasar, menengah, hingga
perguruan tinggi. Untuk pendidikan dasar dan menengah, ada Sekolah Pangudi
Luhur, SMK Mitra Industri Ananda, Sekolah Islam Nur Rahman, Sekolah Islam
Terpadu Fajar Hidayah, dan SMU Negeri 2 Cikarang.
Sedangkan untuk perguruan tinggi, ada Kampus Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB), yang merupakan buah kerja sama antara Sinar Mas, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Korean Education Complex—Jakarta International University (K-Eduplex). Dengan demikian, kita tidak perlu repot mencari sekolah untuk si buah hati tatkala tinggal di Kota Deltamas, karena seluruh jenjang pendidikan berkualitas sudah tersedia.
Sedangkan untuk perguruan tinggi, ada Kampus Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB), yang merupakan buah kerja sama antara Sinar Mas, Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Korean Education Complex—Jakarta International University (K-Eduplex). Dengan demikian, kita tidak perlu repot mencari sekolah untuk si buah hati tatkala tinggal di Kota Deltamas, karena seluruh jenjang pendidikan berkualitas sudah tersedia.
2. Hotel dan Apartemen
Mau ngadain
meeting atau ngobrolin bisnis di Kota Deltamas? Tenang saja, karena di sini
sudah hadir beberapa hotel modern. Ada Le Premier Hotel, Sakura Park, dan
beberapa nama hotel lainnya. Selain itu, ada pula apartemen Sancrest Serviced
yang dapat menjadi alternatif hunian selain perumahan.
3. Sarana Olahraga
Kalian suka olahraga apa? Renang, badminton,
atau futsal? Tenang saja, karena di Kota Deltamas semuanya ada. Bagi yang suka
berenang, mampirlah ke Pasadena Serenade yang lokasinya tepat berada di dalam cluster perumahan Pasadena. Sedangkan
yang ingin cari keringat, kalian bisa menyambangi Deltamas Sport Center yang
lokasinya tepat berada di depan Le Premier Hotel.
4. Wisata Kuliner
Nah, ada kabar baik bagi kalian yang hobi
kulineran. Segala jenis restoran ada di Kota Deltamas. Mulai dari restoran cepat
saji, prime restaurant, maupun
restoran tradisional. Untuk yang suka cepat saji, sudah ada McDonalds yang siap
mengenyangkan perut kalian. Kalian yang gemar fancy dining juga tidak perlu khawatir, karena berbagai restoran
Jepang ternama juga sudah ada di sini.
Namun yang paling khas dari Kota Deltamas
adalah restoran khas sunda. Ya, apa lagi kalau bukan Restoran Alam Sari
Deltamas. Selain bisa menyantap kelezatan gurame bakar, nasi liwet, dan sayur
asem, di sini kalian juga bisa bersantai sambal lesehan di saung tepi sawah.
Lokasinya pun tepat berada di samping danau Kota Deltamas, sehingga menghadirkan suasana back to nature. Sebuah suasana langka yang tidak akan pernah kalian temui di kota industri lainnya.
Lokasinya pun tepat berada di samping danau Kota Deltamas, sehingga menghadirkan suasana back to nature. Sebuah suasana langka yang tidak akan pernah kalian temui di kota industri lainnya.
Seorang teman yang bekerja di Cikarang pernah
bilang, tidak lengkap rasanya datang ke Kota Deltamas tanpa mampir ke Restoran
Alam Sari. Setelah datang dan mencoba sendiri, ternyata benar. Ucapan tadi
bukanlah hiperbola semata.
5. Deretan Fasilitas yang Segera Hadir
Segudang fasilitas tambahan juga akan segera
hadir dalam beberapa waktu ke depan. Ada rumah sakit komersial, melengkapi
klinik kesehatan yang sudah ada sebelumnya. Ada pula pusat perbelanjaan yang
akan segera dibuka pada tahun depan, yakni AEON Mall. Berbagai rencana
pengembangan ini menjadikan Kota Deltamas makin lengkap dan memikat. Baik untuk
dihuni maupun kebutuhan berinvestasi.
Melangkah Bebas
Seharian jalan-jalan ke Kota Deltamas
menghadirkan banyak kebahagiaan di hati. Tagline
sebagai kota mandiri yang terintegrasi antara hunian, komersial dan industri
bertaraf internasional, memang benar terbukti. Bahkan sesungguhnya jauh
melampaui ekpektasi. Karena selain memenuhi seluruh kriteria siap huni, Kota
Deltamas juga menjanjikan lingkungan yang sehat dan asri.
Tak terasa, matahari mulai terbenam dan
langit mulai gelap. Sebakul nasi liwet restoran Alam Sari yang saya habiskan
bersama istri, membuat perut terasa kenyang. Kantuk pun mulai menyerang,
menandakan saatnya kembali pulang.
Seraya mengarahkan kemudi ke arah pintu tol
Cikarang Pusat, saya pun mulai melangitkan doa dan harapan. Semoga tahun depan,
satu unit hunian pribadi bisa terbeli dan kaki ini bisa melangkah bebas di tengah
kemandirian Kota Deltamas.
***
Wah aminnn bang smg bs terbeli yess, mantabb.
ReplyDeleteAmin, Bang. Terima kasih doanya. Salam hangat.
DeleteTerlihat hijau sekali ya Mas Kota Deltamas ini, ada banyak pepohonan disana sini yang membuatnya semakin sejuk :)
ReplyDeleteIya bener, Mas. Meski panas, tapi tetap sejuk karena banyak pepohonan. Terima kasih sudah mampir, Mas. Salam hangat.
DeleteKeren banget emang nih tempat, area hijaunya itu lho, bikin betah kalau nulis disitu. Wah, kapan ya saya bisa beli properti disana. Harus nabung dulu yang pasti :D
ReplyDeleteBener banget, Mba. Area hijaunya bikin ide tulisan mengalir. Terima kasih sudah mampir ke mari. Salam hangat.
DeleteDuh bikin ngiler klo huniannya kayak gini mah. kali aja ada rejeki nomplo aku bisa punya hunian di delta mas, hahaha ngarep
ReplyDeletemantap mas pemaparannya
Amin Ya Rabb. Terima kasih sudah mampir, Mas. Salam hangat.
Deletemenang lah ini mesti :D
ReplyDeleteAmin, Mba. Hehe. Terima kasih sudah mampir. Salam hangat.
DeleteHmmm, artikel deltamas ini bakal jadi prestasi selanjutnya bang Nodi nih keknyaa, bacanya jadi pengen liat liat delta mas
ReplyDeleteAmin Ya Rabb. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca artikelnya, Kak. Salam hangat.
DeleteKeren yah.. dilengkapi fasilitas olahraga khususnya futsal kegemaran saya. Musti makin rajin nabung nih
ReplyDeleteBener banget, Bang. Ada lapangan futsal untuk berolahraga. Terima kasih sudah mampir ya, Bang.
DeleteAndaikan punya waktu dan jarak Deltamas ini lebih dekat sedikit saja dari lokasi saya, mau deh survei-survei ke sana, sekalian melihat potensi investasi buat masa depan. Sayang seribu sayang... Tidak punya waktu melanglang buana ke sana.
ReplyDeleteSemoga sukses lombanya, Bang ...
Siap Mas Firman. Semoga di lain kesempatan bisa berkunjung ke mari, ya. Terima kasih sudah mampir. Salam hangat.
DeleteMasyaAllah tulisannya lengkap sekali. Pantas saja jadi juara. Mantap bangett.
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terima kasih, Mas Ferry. Semoga kesuksesan senantiasa menyertai kita. Amin.
DeleteSaya baca lagi Mas artikelnya, dan sangat menarik. Tidak ada typo satupun. Tata bahasanya saya katakan sempurna. Saya jadi belajar dari artikel ini. Selamat ya atas kemenanganya :D
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terima kasih, Mas Amir. Semoga artikelnya bermanfaat. Salam hangat selalu.
Delete