Kesibukan
di kantor terkadang membuat kita lupa dengan segala hal. Sederet perintah atasan
kerap menjadi prioritas yang maklum didahulukan. Padahal, saat layar ponsel memunculkan
notifikasi gajian, saat itu pula kita harus menunaikan kewajiban. Ya, apalagi
kalau bukan zakat penghasilan?
***
Zakat
adalah salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh umat muslim. Syaratnya
ada dua, sudah mencapai batas waktu (haul) dan jumlah (nisab) tertentu. Ketika
seluruh syaratnya terpenuhi, maka tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk
menunda-nunda, apalagi alpa, dalam menunaikan zakat.
Hanya saja, karena saking sibuknya mencari nafkah,
terkadang kita lalai dalam berzakat. Tiap kali gaji masuk ke rekening tabungan,
hal pertama yang tercetus adalah belanja kebutuhan rumah tangga atau membayar
cicilan. Bukan kewajiban, bukan pula zakat penghasilan. Hayo, siapa yang
demikian?
Jujur saja, sebagai seorang
pekerja kantoran, saya pun pernah terlalai dalam berzakat. Sibuk menumpuk
pundi-pundi Rupiah tanpa tahu kewajiban yang sebenarnya. Kala itu, saya memang kurang
begitu paham mengenai hukum zakat.
Maklum saja, jiwa muda
memang cinta dunia dan terkadang melupakan tabungan amal yang sebenarnya. Sampai
akhirnya, sekira setahun pasca menikah, saya tersadarkan oleh pertanyaan istri.
“Kamu sudah bayar zakat,
belum?”
Berawal dari pertanyaan
sederhana itu, akhirnya saya belajar. Kedudukan zakat tidak ubahnya seperti
salat: sama-sama wajib. Maka, sudah semestinya kita menempatkan zakat dalam
urutan pertama. Tidak boleh dinomorduakan, tiada bisa dikesampingkan.
Lagi pula, esensi berzakat
itu sebenarnya sangat mulia. Memerdekakan saudara kita dari kekurangan harta. Melegakan
siapa saja yang tengah terhimpit hutang dunia. Serta memuluskan langkah mereka
yang berjuang di jalan-Nya. Benar, tidak?
Nah, supaya tidak lupa
berzakat, saya punya empat resep cepat. Tentu saja, resep ini bukanlah buah dari
kesoktahuan atau keriaan saya. Tidak sama sekali. Saya hanya ingin berbagi,
siapa tahu kamu atau 129,36 juta pekerja di Indonesia selain kamu, jadi bisa membayar
dan menunaikan zakat tepat waktu.
Oke. Tanpa berpanjang
lebar, ayo kita ulas satu per satu.
1. Gunakan Fitur Pengingat
Kaidahnya sama dengan alarm
bangun pagi. Aturlah fitur pengingat (reminder)
di ponsel kalian, terutama pada tanggal gajian. Kalau perlu, buatlah narasi
semacam jangan lupa bayar zakat atau jangan takut berzakat
sebagai pelengkap notifikasi. Supaya antilupa, supaya tidak alpa.
Bagi kalian yang sehari-hari
berkutat dengan laptop, buatlah catatan tempel (sticky notes) di desktop.
Sesibuk dan sebanyak apa pun pekerjaan yang dihadapi, mau tidak mau, kalian
akan membaca catatan yang sudah terpatri. Bilamana kalender sudah berganti
tanggal menjadi 25, maka tunaikan zakat saat itu juga.
2. Tunaikan Segera
Menunaikan zakat seumpama
melaksanakan salat. Semakin ditunda, maka akan semakin malas. Oleh karena itu,
resep berikutnya adalah jangan pernah menunda-nunda. Tunaikan segera tatkala
upah sudah berada dalam genggaman. Jangan ragu, jangan pula sekadar menjadi
angin lalu.
Untuk bisa menunaikan zakat
dengan segera, pola pikir yang benar kudu menyertai. Maksudnya begini. Sesuai
kaidahnya, tidak semua harta yang kita miliki adalah hak kita pribadi. Sebagian
kecilnya ada hak para mustahik. Maka, penuhilah hak mereka. Supaya lebih plong,
supaya lebih lega. Hati tenang, harta pun menjadi berkah.
3. Jurus Potong Atas
Apa prioritas pertama
kalian ketika terima honor atau gajian? Membayar cicilan? Belanja bulanan? Atau
nongkrong di kedai kopi seberang jalan? Kalau iya, mari kita ubah dari sekarang.
Sebab semestinya, zakatlah yang harus menempati prioritas utama dalam urusan
keuangan.
Caranya begini. Kalau
kalian rajin bikin pengeluaran bulanan, maka itu satu langkah yang benar.
Tinggal menempatkan zakat pada baris pertama pos pengeluaran saja. Sebelum
membayar tagihan dan belanja bulanan, keluarkan 2,5 persen-nya terlebih dahulu.
Jangan terbalik, apalagi dibalik-balik. Singkatnya, pakai jurus potong atas saja.
4. Manfaatkan Teknologi
Zaman sekarang adalah
eranya digital. Apa-apa bisa kita lakukan lewat perangkat teknologi. Begitu
juga dengan berzakat. Kita tidak perlu lagi mencari-cari siapa yang pantas
menerima zakat. Sebab, di dalam genggaman dan di balik laman digital, sudah
banyak bertebaran lembaga donasi yang siap menyalurkan.
Tapi awas, pilihlah lembaga
yang benar-benar terpercaya seperti Dompet Dhuafa.
Lembaga filantropi Islam ini sudah tegak berdiri sejak saya masuk SD, tepatnya
4 September 1994. Sejak itu pula, Dompet Dhuafa telah banyak menyalurkan donasi,
baik di bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, ataupun bantuan bencana.
Jangan takut berzakat di
Dompet Dhuafa. Sebab lembaga ini sudah dikukuhkan sebagai Lembaga Amil Zakat
(LAZ) oleh Kementerian Agama sedari 2001. Kelasnya juga sudah berada di tingkat
nasional. Artinya, siapa pun dan di titik mana pun kalian berada, Dompet Dhuafa
siap menyalurkan zakat kita.
Yang saya suka, Dompet
Dhuafa menyediakan fitur kalkulator zakat di laman resminya. Fitur ini sangat
membantu kita untuk menghitung kewajiban zakat yang mesti dikeluarkan secara
tepat. Jadi, tidak perlu repot-repot lagi mengeluarkan coret-coretan.
Pilihan cara membayar
zakatnya pun terbilang lengkap. Bisa transfer antarbank, boleh juga pembayaran
daring (online payment). Bahkan, jikalau
kelewat sibuk sampai-sampai tidak
punya waktu membayar zakat (semoga tidak, ya), Dompet Dhuafa juga menyediakan
layanan jemput zakat! Kurang apa coba?
Oleh karena itu, sudah
tidak ada alasan lagi bagi kita untuk menunda-nunda berzakat. Mulai dari
sekarang, ingat-ingat dan amalkan keempat resep cepat tadi. Jangan takut
berzakat. Semoga dengan begitu, kita termasuk ke dalam barisan manusia bertakwa
dan diberi ganjaran surga oleh Sang Pencipta. Amin. [nodi]
***
Foto dan gambar yang
ditampilkan dalam artikel ini bersumber dari koleksi pribadi, Pixabay, dan
Dompet Dhuafa. Seluruhnya diolah terlebih dahulu oleh penulis.
Saya merasakan betul manfaat zakat. Insyallah selalu dijauhkan dari hal-hal buruk atau diberikan ketabahan menghadapi cobaan. Makanya setiap bulan pokoknya harus segera disisihkan. Dompet dhuafa juga jadi salah satu layanan penyalur zakat yang saya suka. Karena aksesnya mudah. Via ATM bersamapun juga ada pilihannya. Jadi gampang, sekalian pas bayar-bayar tagihan.
ReplyDeleteSetuju, Kak. Zakat adalah kewajiban yang mesti ditunaikan oleh setiap muslim. Terima kasih sudah mampir kemari. Salam hangat.
DeleteZakat adalah pembersih harta kita. Segerakan membayar zakat untuk ketenangan hati dan pikiran. Dompet Dhuafa memberikan kemudahan membayar zakat dengan layanan online. Cukup dengan ujung jari, insya Allah zakat dapat kita bayar dan tersalurkan dengan baik. Alhamdulillaah.
ReplyDeleteSepakat, Kak. Bila kewajiban rampung ditunaikan, hati semakin tenang. Terima kasih sudah mampir kemari. Salam hangat.
DeleteMemanfaatkan teknologi untuk kelancaran ibadah/kewajiban kita
ReplyDeleteGreat ideas mas
Terima kasih sudah berkunjung kemari, Mas. Salam hangat.
DeleteSangat banyak banget mas manfaat berzakat, rezeki makin dipermudah, menang lomba blog aja 2 bulan berturut-turut juara 1 lagi. Mantep banget emang. Apalagi berzakat sudah bisa melalui digital, ga perlu lagi namanya keluar rumah panas-panas. BTW mantap mas tips and trik supaya ga lupa untuk berzakat. Blog ku rehanfird.com mas bisa baca-baca hehe
ReplyDeleteBenar, Mas. Terlepas dari itu, zakat adalah kewajiban bagi yang muslim yang mampu. Jadi, mau tidak mau, memang harus ditunaikan. Sebab kalau tidak akan berdosa.
DeleteTerima kasih sudah mampir kemari. Salam hangat.