Oshop Tempat Belanja Pasangan Muda – Menikah adalah impian setiap insan. Sebab
sesuai dengan kodratnya, manusia memang dilahirkan untuk saling
berpasang-pasangan. Melalui tali pernikahan, pria dan wanita yang saling
mencintai bisa bahu-membahu dalam mengarungi lautan kehidupan.
Tentu saja, jodoh berada di
tangan Tuhan. Ada yang menikah kala sudah mapan dan dewasa, ada pula yang
menikah saat masih muda. Baik tua maupun muda, kedua-duanya mempunyai tantangan.
Namun demikian, problematika yang biasanya melanda pasangan muda adalah urusan ekonomi.
Hal ini memang biasa terjadi,
lantaran pada umumnya pasangan muda masih meniti karier sehingga “dapurnya”
belum begitu mengepul layaknya mereka yang menikah di kala sudah berumur. Oleh
karena itu, pasangan muda harus lebih cermat dalam mengalokasikan bujet
anggaran rumah tangga.
Nah, kiat terbaik bagi
pasangan muda untuk menyiasati dana belanja yang masih terbatas adalah pintar
memilih tempat belanja. Khususnya ketika tiba waktunya belanja barang-barang
kebutuhan rumah tangga. Hati-hati, salah pilih tempat belanja bisa berbahaya.
Bukannya untung, bisa-bisa jadi buntung.
Saran saya, coba kalian kunjungi
situs Oshop. Di sana, kalian bisa menemukan berbagai barang-barang
kebutuhan rumah tangga dengan kualitas nomor satu, tetapi dapat dibeli dengan
harga yang relatif terjangkau. Cocok untuk pasangan muda yang baru saja
mengarungi bahtera rumah tangga.
Nah, bagi kalian yang ingin
tahu lebih jauh tentang Oshop, jangan cepat-cepat pindah laman. Simak ulasan
saya dalam beberapa alinea ke depan.
TV Home Shopping Terbaik
TV
Home Shopping Terbaik – Oshop memosisikan diri sebagai TV
Home Shopping dan e-commerce
terbaik di Indonesia. Singkatnya, produk kebutuhan rumah tangga yang tersedia
di Oshop bisa kalian tonton lewat program tayangan Home Shopping di beberapa televisi lokal maupun berbayar.
Untuk kalian yang tinggal
di Jabodetabek, Bandung, Solo, Kalianda, Banjarmasin, dan Pontianak, Oshop bisa
kalian saksikan lewat O Channel TV. Selain itu, Oshop juga ditayangkan di PAL
TV Palembang, Bandung TV, Nexmedia, dan Indihome.
Bagi yang suka streaming, tayangan Oshop bisa juga kalian
tonton lewat YouTube, Vidio,com, atau Mivo TV.
Jadwal lengkap tayangan
Oshop bisa kalian teliti pada gambar di bawah ini.
Penuhi Kebutuhan Barang Rumah Tangga
Peralatan
Masak dan Alat Fitnes Rumahan di Oshop – Untuk memudahkan kalian dalam memilih
barang belanjaan, e-commerce besutan
PT Elang Prima Retailindo ini juga memiliki situs sendiri. Berbagai barang
kebutuhan rumah tangga bisa kalian telusuri selama kuota internet tersedia.
Semuanya sudah ditata secara cantik dan rapi sesuai dengan kategori.
Sebagai tempat belanja
pasangan muda, Oshop menyediakan kebutuhan dapur yang utama. Ya, apalagi kalau
bukan peralatan masak?
Mulai dari rice cooker, juicer, pan, oven, hingga wadah kedap
udara berkualitas tinggi bisa kalian temui dengan mudah. Tinggal klik menu “Kitchen” yang tertera di laman utama
saja.
Bagi kalian pasangan muda yang
gemar berolahraga, Oshop juga menyediakan alat fitnes rumahanyang akan membuat tubuh tetap bugar. Semuanya
bisa kalian dapatkan dengan harga yang terjangkau dan cara yang mudah. Cukup pilih
kategori “Health” di situs Oshop atau
telepon ke nomor call center di 0-8888-0000-33, barang akan segera
diantar ke alamat rumah kalian.
Selain dua kategori tadi,
Oshop juga menyediakan perabot rumah tangga, busana, dan beragam koleksi buku.
Lengkap, bukan? Ayo intip bocorannya lewat infografis di bawah ini.
Ragam Promo Menarik
Promo
Oshop - Oshop adalah tempat belanja yang paling tepat bagi
pasangan muda. Karena hanya di Oshop kalian bisa menemukan berbagai promo yang
menarik. Klik saja menu “HOT PROMO!”
maka kalian bisa memperoleh informasi mengenai beragam Promo OSHOP.
Beberapa produk yang tengah
dipromosikan Oshop saat ini adalah Bodimax Running Machine, jam tangan Forstra,
kalung Alsyva, hingga mukena Siti Khadijah Untuk urusan dapur, ada pula cooking set Le Grand Chef, ISA pressure cooker, hingga blender set dari Tuc Tac.
Tentu saja, semua barang
dalam deretan Promo Oshop dibanderol dengan harga miring. Yang pasti, tidak
akan membuat anggaran rumah tangga kalian—khususnya pasangan muda, menjadi jadi
tipis dan kering. Tentu tidak!
Satu hal lagi, kalian juga
bisa mendapatkan potongan harga dari kupon registrasi yang kalian peroleh
ketika mendaftar menjadi member Oshop.
Namun demikian, jangan lupa. Kalian bisa menggunakan kupon registrasi maksimal
7 hari setelah proses aktivasi.
Nah, supaya lebih jelas, silakan
cermati beberapa item Promo Oshop lewat sajian infografis di bawah ini.
Navigasi Mudah, Metode Pembayaran Beragam
Belanja
di Oshop Saja! – Selain promo yang menarik dan barang yang
lengkap, salah satu keunggulan berbelanja di Oshop lainnya adalah sistem navigasi
yang sangat user friendly. Di Oshop,
kalian bisa menyaring produk dari masing-masing kategori berdasarkan merek,
ukuran, warna, dan harga.
Fitur ini akan memudahkan
kalian dalam mencari barang-barang idaman. Selain itu, bujet pengeluaran juga
bisa ditekan lewat fitur filter harga,
sehingga barang-barang kebutuhan rumah tangga yang ditampilkan tidak akan melebihi
anggaran. Asyik, bukan?
Untuk cara pembayaran,
Oshop juga menyediakan beragam metode. Bisa dengan cara transfer antarbank
langsung ke rekening Oshop, atau bisa juga lewat virtual account BCA, Permata,
atau Mandiri Bill Payment.
Bagi kalian yang lebih suka
membayar dengan tunai atau bilamana jaringan sistem pembayaran perbankan sedang
mengalami kendala, Oshop juga telah bekerja sama dengan Indomaret. Setelah memesan
barang, kalian bisa membayar langsung melalui kasir Indomaret.
Namun demikian, metode
pembayaran yang paling menarik dan banyak dipilih oleh pelanggan Oshop adalah Cash on Delivery (COD). Dengan metode
ini, kalian bisa membayar ketika kurir Oshop tiba di rumah. Lebih pasti dan praktis.
Saat ini, metode COD dimanfaatkan
oleh pasangan muda yang tinggal di Tangerang, Cilegon, Serang. Jakarta,
Bandung, Bekasi, Bogor, Karawang, Depok, Mojokerto, Sidoarjo, Pasuruan,
Surabaya, Gresik, Lamongan, Bangkalan, Sidoarjo, Palembang, Surakarta,
Pekanbaru, dan Balikpapan.
Jadi, silakan cek terlebih
dahulu apakah kalian tinggal di kota-kota itu, ya!
Tempat Belanja Pasangan Muda
Tempat
Belanja Pasangan Muda – Dengan beragam keunggulan yang dimiliki
Oshop, maka pantaslah bila pasangan muda tertarik belanja di sana. Selain mudah
dan lengkap, barang-barang yang disediakan Oshop juga dapat dibeli dengan harga
yang terjangkau.
Oleh karena itu, kalian
tidak perlu putar otak saat mencari barang-barang kebutuhan rumah tangga. Cukup
klik Oshop, segalanya tersedia di sana. Akhir kata, mari kita belanja di Oshop saja! [Adhi]
***
Gambar yang ditampilkan
dalam artikel ini bersumber dari situs Oshop dan Pixabay. Seluruh gambar diolah
terlebih dahulu oleh penulis. Sedangkan video diperoleh dari saluran YouTube
milik Oshop.
Tidak ada balasan untuk kebaikan selain
kebaikan. ~ QS Ar-Rahman: 60.
***
Ramadan 2019 memang sudah
berlalu. Namun, selalu ada hal menarik yang bisa kita pelajari dari kisah
Ramadan di berbagai penjuru dunia. Aktivitas ibadahnya memang serupa—sama-sama
berpuasa dan mendirikan salat malam. Akan tetapi, budaya dan suasana yang menghiasinya
boleh jadi berbeda.
Di Indonesia, semarak
Ramadan senantiasa menggema ke seluruh pelosok negeri. Genderang beduk sahut-menyahut
setiap kali azan Magrib berkumandang. Derap langkah jamaah salat tarawih menghiasi
malam demi malam pada Bulan Suci. Tidak ketinggalan, teriakan anak-anak dan
pemuda masjid memecah kesunyian malam saban waktu sahur tiba.
Puncaknya, mudik ke kampung
halaman dan bersilaturahmi dengan sanak famili menjadi budaya yang tidak bisa dilepaskan
ketika merayakan Idulfitri. Inilah suasana Ramadan yang lazim kita rasakan di Nusantara.
Yang menarik, keindahan
Ramadan tidak hanya dirasakan oleh umat muslim saja, tetapi juga oleh seluruh rakyatIndonesia. Contoh sederhananya bisa kita temukan pada saat
halalbihalal. Saling memaafkan pasca Ramadan, tanpa memandang latar belakang agama,
adalah salah satu nilai luhur yang dimiliki Indonesia.
Lantas, bagaimana dengan rakyat Indonesia yang berada di luar
negeri? Terutama mereka yang tinggal di negara yang mayoritas penduduknya nonmuslim.
Di Amerika, misalnya. Apakah mereka merasakan kegembiraan yang sama?
Meskipun saya belum pernah
melewatkan Ramadan di Amerika, saya berani menduga bahwa tantangan berpuasa di
sana tidaklah serupa. Saya beri contoh sederhana. Di Amerika, kita tidak bisa
menemukan penjaja takjil di pinggir jalan setiap kali beduk Magrib akan
berkumandang. Benar, kan?
Kendatipun demikian, bagi Pemerintah
Amerika, ternyata bulan Ramadan cukup menarik perhatian. Sebagai bukti,
Presiden Donald Trump sampai-sampai mengeluarkan presidential message berkenaan dengan bulan suci Ramadan.
Melalui laman resmi Gedung
Putih (5/5), ia mendoakan agar umat muslim di Amerika dapat melaksanakan ibadah
Ramadan dengan baik. Tidak lupa, ia juga berharap agar semangat Ramadan bisa mempererat
tali persaudaraan antarpenduduk agar tercipta kehidupan bermasyarakat yang lebih
harmonis.
Tidak berhenti sampai di
sana, orang nomor satu di Amerika itu juga menyelenggarakan acara buka puasa
bersama di Gedung Putih. Berbagai komunitas muslim Amerika turut hadir untuk
menikmati jamuan makan malam di sana.
Dalam sambutannya, ia menjamin
bahwa setiap penduduk di Amerika, baik muslim maupun nonmuslim, pendatang
maupun lokal, memiliki hak yang sama untuk bisa beribadah dengan aman dan
damai. Ia juga berharap agar semangat Ramadan dapat menjadi jalan terciptanya
kerukunan antarkomunitas di Amerika.
Untuk menyimak pidato
Presiden Trump secara utuh, silakan tonton video yang saya ambil dari saluran
YouTube milik Global News berikut ini.
Apa yang dilakukan Presiden
Trump sedikit banyak menunjukkan kepada kita, betapa besar makna Ramadan bagi
Negeri Paman Sam. Bisa jadi, besarnya perhatian yang diberikan oleh Pemerintah
Amerika kepada umat muslim disebabkan karena pesatnya perkembangan umat muslim
di sana.
Pew Research Center dalam
artikel bertajuk New Estimates Show US
Muslim Population Continues to Grow, menampilkan fakta yang cukup menarik.
Hasil penelitian lembaga survei tersebut menunjukkan terdapat 3,45 juta umat
muslim di Amerika pada 2017.
Dalam 10 tahun terakhir,
laju pertumbuhan penduduk muslim di Amerika pun terbilang sangat pesat, yakni
mencapai 46,81 persen atau hampir 5 persen per tahun. Angka ini lebih tinggi
dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk Amerika sendiri, yang berada di kisaran
1 hingga 2 persen per tahun.
Dari sana, kita pun bisa
menduga. Semakin banyak umat muslim di Amerika, maka semakin kental pula nilai-nilai
Islam di sana. Pada bulan Ramadan, bulan sucinya umat muslim sedunia, adalah momen
yang paling tepat untuk mengukur sejauh mana makna kebaikan dan kedamaian Islam
menghiasi kehidupan masyarakat Amerika.
Menebar Kebaikan, Menjalin Tali Persaudaraan
Salah satu kisah tentang indahnya
kebersamaan pada bulan suci Ramadan bisa kita temui di sebuah masjid di Virginia.
Setelah menunaikan ibadah puasa, umat muslim berbondong-bondong untuk berbuka
bersama.
Yang menarik, undangan buka
bersama tidak hanya ditujukan bagi umat muslim saja, tetapi juga kepada
penduduk sekitar tanpa memandang asal-usul agamanya. Semua bisa hadir menikmati
jamuan di dalam area masjid. Lewat santap malam, mereka melebur menjadi satu
dalam sebuah kerangka kebersamaan.
Penduduk nonmuslim yang
ingin tahu lebih jauh tentang Islam, baik mereka yang sekadar penasaran atau bahkan
yang ingin serius belajar, diberikan kesempatan seluas-luasnya. Mereka bisa
mengamati bagaimana cara umat muslim menunaikan salat dan mengaji kitab suci
Alquran.
Seton Mcilroy, seorang wanita
Katolik yang turut hadir di sana, bahkan sempat mengikuti salat tarawih
berjamaah. Kepada VOA News, ia
mengaku sangat senang bisa merasakan nilai-nilai kedamaian yang diusung Islam
secara langsung. Sangat jauh dari kesan negatif yang acap kali ia temui saat
membaca berita atau menonton televisi.
“Saya
bisa merasakan kehadiran Tuhan meskipun tidak berada di gereja,” tuturnya
pasti.
Liputan mengenai indahnya
kebersamaan lintas agama yang dihadirkan di masjid Virginia bisa pembaca teliti
melalui video di bawah ini.
Indahnya kebersamaan pada
bulan Ramadan bukan saja ditunjukkan dari buka puasa bersama atau salat tarawih
berjamaah di masjid Virginia, tetapi juga penggalangan donasi yang dilakukan
oleh beberapa lembaga muslim di Amerika.
Alexandria, lembaga donasi
muslim nonprofit terbesar di Amerika, seperti dilansir VOA News, menyebutkan jumlah donasi biasanya meningkat pesat pada
bulan Ramadan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal itu terjadi.
Bagi donatur muslim, bulan
Ramadan adalah bulannya berzakat. Di samping zakat fitrah—yang memang hanya
diwajibkan pada bulan Ramadan—ada pula zakat penghasilan. Biasanya, umat muslim
Amerika menentukan haul (batas waktu
yang menjadi syarat wajib zakat) bertepatan dengan bulan Ramadan. Alasannya
sederhana: supaya lebih mudah mengingatnya.
Bagi donatur nonmuslim, mereka
tertarik untuk berdonasi di bulan Ramadan karena alasan kemanusiaan. Mereka
ingin ikut andil dalam mengatasi ketimpangan dan kemiskinan di dunia. Program donasi
dan zakat dari berbagai lembaga donasi muslim lantas menjadi jembatan yang paling
pas untuk menyalurkan kebaikan hati mereka.
Dalam pelaksanaannya,
Alexandria memang memiliki program yang terukur. Sekitar 70 persen dari donasi
yang terkumpul mereka salurkan untuk mengatasi masalah kelaparan dan kesehatan di
seluruh dunia, khususnya di Afrika dan Asia. Sisanya, mereka tujukan untuk membantu
korban bencana alam dan kemiskinan di Amerika.
Meski membawa nama Islam,
pada praktiknya setiap lembaga donasi muslim nonprofit di Amerika tidak
membeda-bedakan agama.
“Kemiskinan
tidak mengenal agama. Ketika Anda lapar, saya tidak akan pernah bertanya apa
agama Anda,” kata Halil Demir, Direktur Eksekutif The Zakat Foundation of
America.
Apa yang ditunjukkan umat
muslim di Amerika sejatinya mencerminkan nilai-nilai luhur dari ajaran Islam.
Islam mengajarkan umatnya agar senantiasa berbuat baik kepada sesama. Islam
juga memerintahkan muslim agar menafkahkan sebagian dari harta yang dimiliki.
Kedua nilai inilah yang ingin ditunjukkan oleh umat muslim di Amerika sepanjang
bulan Ramadan.
Peran Indonesia
Sebagai negara dengan
penduduk muslim terbanyak di dunia, Indonesia tidak mau ketinggalan dalam dalam
menyebarkan nilai-nilai Islam di Amerika. Kemenlu, sebagaimana dilansir MerahPutih, memperkirakan ada sekitar
127.200 orang WNI yang tinggal di Amerika. Sebagian besar bekerja, sebagian
lagi menuntut ilmu.
Lantaran merasa senasib
sepenanggungan, berbagai komunitas pun mulai bermunculan. Bagi umat muslim, IMSA
(Indonesia Muslim Society in America) adalah salah satunya. Organisasi muslim
nonprofit yang beranggotakan WNI di Amerika dan diaspora ini telah berdiri
sejak 1998.
Sejak itu pula, IMSA
menjadi wadah bagi WNI muslim di Amerika untuk saling berbagi dan menyebarkan
ajaran Islam. Berbagai program pun dihadirkan untuk menebar kebaikan.
Pada bulan Ramadan tahun ini,
IMSA baru
saja menyelenggarakan program IMSACARE. Melalui program ini, WNI muslim di
Amerika bisa berbagi di Bulan Suci. Jenisnya bermacam-macam. Mulai dari zakat
fitrah, fidyah, infak, sedekah, buka puasa bersama, berbagi dengan yatim, wakaf
1 juta Alquran, hingga pemberian beasiswa.
Selain menyalurkan donasi, IMSA juga
aktif berdakwah. Salah satunya lewat siaran radio via internet yang bisa Anda
akses melalui laman ini.
Radio yang telah mengudara sejak 2004 ini bertujuan mengenalkan nilai-nilai
Islam di Amerika dan Kanada lewat siaran yang berkualitas dan bermanfaat.
Topik yang disajikan tidak
hanya mengenai kajian Alquran, tetapi juga ilmu pengetahuan, teknologi, sosial,
dan budaya. Dengan demikian, para pendengar bisa mempelajari Islam dari
berbagai sudut pandang.
Dalam berbagai kesempatan,
IMSA juga sering menyelenggarakan seminar dan bincang-bincang seputar kehidupan
di Amerika. Umumnya, acara ini diperuntukkan bagi WNI yang akan tinggal di
Amerika, baik karena urusan pekerjaan ataupun perkuliahan.
Dengan adanya acara ini, WNI
yang akan menetap di Amerika bisa cepat beradaptasi dengan suasana di sana.
Mengetahui di mana lokasi kedutaan, tempat membeli makanan halal, ataupun letak
masjid terdekat dari tempat tinggal.
Namun demikian, yang paling
ditunggu-tunggu oleh WNI muslim di Amerika adalah agenda tahunan bertajuk
Muktamar IMSA. Sesuai namanya, ini adalah acara silaturahmi terbesar WNI muslim
di Amerika. Umumnya diselenggarakan pasca bulan Ramadan.
Sebagai gambaran, Muktamar
IMSA 2018 dihadiri tidak kurang dari 1.100 orang peserta. Menghadirkan berbagai
narasumber seperti duta besar, alim ulama, dai, dan tokoh publik lainnya.
Melalui acara ini, rasa persaudaraan di antara anak bangsa akan terjalin erat,
serta menjadi contoh bagi umat muslim dari negara lain dalam menunjukkan
nilai-nilai keislaman di Amerika.
Jadi, kalau ada waktu luang
dan rezeki lapang, jangan lewatkan Muktamar IMSA 2019 yang akan diselenggarakan
di Chicago pada bulan depan.
Menyimpulkan Makna Ramadan
Ramadan adalah bulan
berbagi kebaikan. Mungkin itu adalah kalimat yang paling tepat untuk memaknai
Ramadan di Negeri Paman Sam. Status sebagai umat minoritas tidak serta-merta
menjadikan muslim Amerika berdiam diri.
Mereka turut memperkenalkan
dan menghadirkan kebaikan ajaran Islam kepada siapa pun tanpa memandang
asal-usul agama. Mereka merangkul siapa saja yang merasa kelaparan untuk
bersama menikmati keberkahan sajian iftar.
Tiada lain yang mereka harapkan kecuali pahala dari sisi Tuhan.
Maka, sudah sepatutnya kita
menarik pelajaran dari sana. Melalui perbuatan mulia, dakwah bisa hadir di
tengah-tengah Amerika. Saya percaya, inilah yang menyebabkan jumlah umat muslim
di sana mampu berkembang dengan pesat melebih laju pertumbuhan penduduknya.
Mereka tertarik dengan
Islam lantaran menyaksikan nilai luhur yang ditunjukkan oleh umat muslim. Tidak
dengan paksaan, tidak pula karena desakan. Sebab kedamaian dan ketenteraman
hanya bisa dihadirkan oleh senyuman, bukan dengan gencatan apalagi makian.
Akhir kata, setelah melalui
bulan Ramadan, semoga kita termasuk ke dalam barisan orang-orang yang gigih menebar
kebaikan, bukan kebencian. [Adhi]
***
Artikel ini diikutsertakan
dalam IMSA Blog Competition.
Referensi
[1] Presidential Message on Ramadan
2019; The White House.
[2] New Estimates Show US
Muslim Population Continues to Grow; Pew
Research Center.
[3] Muslims Give Millions to Islam
Charity Organizations in US During Ramadan; VOA
News.
[4] Jumlah WNI di Luar Negeri Capai
Jutaan Orang; MerahPutih.
[5] Muktamar IMSA Ajang Silaturahim
Kaum Muslim Di Amerika Serikat; Suara
Karya.
[6] Indonesia Muslim Society in America
at a Glance; IMSA.
[7] People of Different Faiths Unite
for Muslim Ramadan Meal; VOA News YouTube
channel.
[8] Trump attends Ramadan iftar dinner
at The White House, Global News YouTube
channel.
8
komentar:
Mudik, Tiket Pesawat, dan Cerita Kerinduan Anak Rantau
Kalimat
di atas memang hanya terdiri dari tiga kata. Sederhana dan biasa-biasa saja. Namun
ketika terlontar dari lisan seorang Ibu yang merindukan kepulangan anaknya,
maknanya sungguh tiada tara.
***
Saban Lebaran menjelang,
Ibu selalu mengucapkan kalimat itu dari balik ponselnya. Sering kali suaranya terdengar
getir. Sesekali pula saya mendengar isakan. Biasanya dilanjutkan dengan tarikan
napas panjang. Saya menduga, itu semua disebabkan oleh gumpalan rindu yang
tidak bisa lagi diperam.
Saya pun demikian. Tiada berbeda,
sama-sama dirundung rindu.
Sejak kelas 3 SMA, saya memang
tidak lagi seatap dengan Ibu. Demi pendidikan dan kualitas otak yang lebih baik,
Ibu harus merelakan saya merantau ke luar kota. Tentu saja, awalnya dia tidak
rela berpisah raga dengan anak bungsunya. Namun apa daya, kehidupan harus tetap
berjalan sebagaimana mestinya.
Semakin bertambahnya usia, semakin
jauh pula jarak di antara kami berdua. Ketika kuliah, saya harus menetap selama
empat tahun di Bogor. Tatkala lulus dan memasuki tahun pertama bekerja, tiba-tiba
kami sudah terpisah pulau saja. Ibu masih di Bekasi, sedangkan saya mengais rezeki
di Bukittinggi.
Hingga kini, saat saya telah
berkeluarga dan memasuki tahun kedelapan bekerja, ruang di antara saya dan Ibu
semakin melebar. Ketika saya cek lewat Google Map, ada 3.277,5 kilometer jarak
yang membentang antara Manado dengan Bekasi. Tatkala saya selami hati, ada
jutaan kangen yang terpendam di dalam
diri.
Menandatangani kontrak kerja
berklausula “bersedia ditempatkan di mana saja” memang sungguh menantang. Sejujurnya,
saya memang suka menjelajahi pelosok Nusantara. Guru saya pernah berkata, “Kamu
hanya punya satu nyawa, maka gunakanlah waktu yang tersedia untuk mengagumi
ciptaan-Nya.”
Saya pun setuju dengan ucapan
Sang Guru. Semesta Bumi Pertiwi memang elok tak terperi. Di Sulawesi Utara,
saya bahkan pernah mengunjungi tapal batas utara Nusantara. Kepulauan Talaud,
namanya. Letaknya berbatasan langsung dengan Filipina. Kalian bisa cek di peta,
ukurannya tidak besar, hanya seukuran jempol saja.
Menikmati keindahan Pantai
Sara Besar—salah satu pantai pasir putih tak berpenghuni di Kepulauan Talaud—adalah
sececap rasa manis ketika bertugas di sana. Tentu saja, kalian tidak akan pernah
bisa menemui pantai seperti itu di kota-kota besar. Sebab Sara Besar tercipta
bagi para pejalan yang gemar tantangan.
Kembali ke persoalan rindu,
jauhnya jarak di antara kami berdua memaksa saya untuk tidak bisa pulang
sekehendak hati. Maklum saja, perjalanan Manado—Bekasi harus ditempuh dengan
pesawat udara plus taksi bandara. Tiga setengah jam di udara, ditambah satu
setengah jam di jalan raya.
Selain karena jaraknya yang
jauh, saya pun tahu diri. Gaji seorang karyawan biasa tidak cukup untuk pulang-pergi
setiap bulan. Bahkan tiga bulan sekalipun masih terasa berat. Habis, mau
bagaimana lagi? Semakin ke timur, biaya hidup semakin tinggi. Inilah yang kerap
menjadi kendala.
Namun ketika Ramadan tiba,
segalanya berubah seratus delapan puluh derajat. Tunjangan Hari Raya (THR) membuat
rekening menjadi gendut, walaupun hanya sesaat. Tentu saja, resep menguruskan
kembali rekening yang telah menggendut hanya ada tiga: membayar zakat, membeli baju
Lebaran, dan mengenggam tiket pulang ke kampung halaman.
Saya pun bersyukur,
kebijakan yang ditetapkan turun-temurun sejak Orde Lama tersebut memudahkan
saya untuk kembali bertemu Ibu. Yah, paling tidak, satu tahun sekali. Ditambah libur
cuti bersama, itu sudah lebih dari cukup untuk melepaskan kerinduan dari
ubun-ubun kepala.
Maka, sehari sebelum libur
cuti bersama, saya pun segera menelepon Ibu untuk memberi satu kabar gembira.
“Bu, Insyaallah besok aku
pulang.”
Indonesia memang unik. Tradisi
mudik memang hanya dimiliki oleh negeri kita tercinta. Kalian tidak akan bisa
menemui budaya serupa di belahan bumi mana pun. Sebagaimana yang sudah kalian
ketahui, mudik identik dengan silaturahmi. Silaturahmi pula yang menjadi tujuan
utama mudik: mempererat tali persaudaraan dengan sanak famili dan tetangga.
Yang mungkin belum kalian
tahu, istilah mudik sejatinya dipopulerkan
oleh pekerja rantau asal Jawa. Mudik
adalah singkatan dari dua kata berbahasa Jawa: mulih dilik, yang artinya pulang
sebentar.
Meskipun hanya sebentar, “daya
isi baterai” saat mudik amat-sangat ampuh. Paling tidak, cukup untuk melepas
rasa rindu sebelum akhirnya penuh kembali pada Lebaran tahun depan.
Apa sebab? Hangatnya cinta keluarga
dan romantisme kampung halaman yang membuat segalanya menjadi lebih indah.
Itulah yang saya rasakan
ketika mencium tangan Ibu pasca salat Idulfitri. Ibu menangis, saya pun tak
sanggup menahan derai air mata. Kami berpelukan dengan sangat erat, seakan tiada
lagi hari esok yang bisa dicecap.
Sedetik kemudian, kami
sudah tercebur ke dalam perbincangan hangat. Lika-liku dunia kerja sepanjang
tahun, tuntas saya ceritakan. Rencana karier dan masa depan, kelar saya
utarakan. Ibu pun demikian. Aktivitas harian dengan cucu tercinta—buah hati
kakak saya—rampung ia kisahkan.
Acara semakin seru ketika
kedua kakak saya—beserta suaminya—bergabung di tengah-tengah kami. Tegur sapa
dan bermaaf-maafan menjadi agenda tahunan yang kami lakukan. Riuh suara kemenakan
yang masih balita menambah hangatnya suasana Lebaran kami tahun ini.
Tak terasa, dua piring
ketupat opor ayam plus rendang lenyap tak berbekas. Tentu saja, Ibu terus menyemangati
saya untuk memulai piring yang ketiga.
“Tambah lagi, Nak,” ujarnya
dengan mata berbinar.
Saya pun tersenyum lebar seraya
memungut rantang ketupat sayur.
“Kabarnya tiket mahal ya,
Nod?” tanya Kakak saya sembari menyapih buah hatinya.
Pertanyaan
yang cukup beralasan, gumam saya dalam hati. Sejak awal tahun,
harga tiket pesawat memang
terus melambung. Beragam analisis bisa kita temui, baik dari media cetak dan maupun
daring. Ada yang bilang efek duopoli, ada pula yang bilang efisiensi biaya. Apa
pun alasannya, yang benar-benar tahu hanyalah maskapainya.
Perbincangan seperti ini
memang kerap terjadi ketika kumpul keluarga. Isu yang sedang hangat memang
sangat menarik untuk dibahas. Entah urusan politik, sepakbola, lalu lintas
mudik, atau sekadar harga tiket pesawat belaka.
“Kalau normal memang agak
mahal. Tapi aku dapat di bawah harga pasaran, Kak.” Saya mengambil ponsel
seraya menunjukkan aplikasi Tiket.com kepadanya.
“Kok, bisa?”
“Bisa, dong. Di Tiket.com, kita
bisa mendapat potongan harga terbaik, lantaran promo Tiket Hari Raya dan Rayakan Kebaikan. Baik
rute domestik maupun internasional, semua kena diskon. Tidak main-main,
potongannya hingga Rp 1 juta,” jawab saya sambil menyeringai.
Aplikasi besutan PT Global
Tiket Network ini memang tidak main-main untuk urusan tiket dan wisata. Selain
menjual tiket pesawat, Tiket.com juga menyediakan tiket hotel, kereta
api, sewa mobil, dan hiburan lainnya seperti konser, pertunjukan, serta wana
wisata lainnya.
Nah, supaya lebih
terang-benderang, silakan tonton video profil Tiket.com di bawah ini, ya!
Bagi kalian yang sering
bepergian, wisata, atau pulang ke kampung halaman, saya menyarankan agar kalian
memesan tiket pesawat, tiket hotel, atau tiket kereta api lewat Tiket.com.
Pasalnya, Tiket.com memiliki tujuh keunggulan yang sayang bila dilewatkan
begitu saja. Yang pasti, bisa membuat perjalanan kalian jadi tambah
menyenangkan.
Penasaran? Makanya, jangan
buru-buru pindah laman. Simak ulasan saya dalam beberapa paragraf ke depan.
Hal utama yang kita
inginkan ketika memesan tiket adalah kemudahan akses. Prinsipnya sederhana
saja. Kalau ada yang lebih mudah, mengapa harus cari yang susah?
Dari sisi kemudahan akses,
kalian tidak perlu khawatir ketika memesan tiket pesawat atau tiket hotel di Tiket.com.
Sebab Tiket.com adalah aplikasi multiplatform
yang mudah diakses dari mana saja. Sepanjang sinyal lancar, maka tidak ada
halangan untuk mengakses Tiket.com.
Bagi kalian yang sehari-seharinya
bergelut dengan laptop, kalian bisa membuka website
Tiket.com. Ketik saja sesuai namanya di browser
kalian, maka menu utama akan segera hadir di depan mata.
Sedangkan untuk kalian yang
lebih sering berinteraksi dengan smartphone,
kalian bisa mengunduh aplikasinya. Bagi pengguna Android, aplikasi Tiket.com tersedia
di Google Play. Sedangkan pelanggan Apple dalam menemukannya di App Store.
Cara daftarnya juga sangat mudah.
Selain mengisi data diri, kalian juga bisa masuk dengan menggunakan akun Google
atau Facebook. Jadi, tidak perlu repot-repot mengingat password lagi, deh.
Hal selanjutnya yang
menjadi perhatian ketika membeli tiket pesawat atau tiket hotel adalah metode
pembayaran. Kalau terbatas, kita pun akan malas. Sebaliknya pun demikian.
Ketika metode pembayaran lengkap, maka hidup jadi terasa nikmat.
Membayar tiket pesawat atau
tiket hotel di Tiket.com lebih mudah. Karena Tiket.com telah menyediakan
beragam metode pembayaran untuk kalian. Singkat kata, mau bayar pakai cara apa
pun, Tiket.com punya salurannya.
Bagi kalian yang masih
konvensional, Tiket.com menyediakan metode pembayaran lewat ATM, Kartu Debit
atau Kredit, Transfer antarbank, dan gerai ritel Alfamart dan Indomaret.
Tinggal pilih saja mana yang disuka, semuanya sudah tersedia.
Sedangkan untuk generasi
milenial yang sudah akrab dengan metode pembayaran kekinian, kalian bisa
membayar dengan menggunakan GO-PAY, Virtual
Account, Instant Pay, atau cicilan tanpa kartu kredit. O ya, kalian juga
bisa mendapat potongan harga dengan mengumpulkan TIX Point, lho!
Untuk tahu lebih jauh
tentang TIX Point, baca bagian selanjutnya, ya!
TIX Point adalah poin yang
kalian dapatkan ketika bertransaksi di Tiket.com. Nantinya, poin ini dapat
kalian tukar dengan berbagai pilihan menarik. Ada tiga, yakni diskon atau extra benefit di merchant yang bekerja
sama dengan Tiket.com, potongan harga langsung, serta memperoleh barang-barang
pilihan.
Salah satu contohnya
seperti ini. Saat kalian membeli tiket pesawat atau tiket hotel di Tiket.com,
maka poin yang didapat bisa langsung ditukarkan dengan sepotong pizza gratis di
Pizza Marzano atau wrapping bag cuma-cuma
dari Angkasa Pura. Perjalanan kalian dijamin tambah menyenangkan.
Nah, semakin banyak
berbelanja di Tiket.com, semakin banyak pula Tix Point yang akan kalian
dapatkan. Beragam diskon dan kemudahan akan lebih cepat kalian nikmati.
Makanya, tunggu apa lagi?
Kalau untuk promo, saya
jamin kalian pasti tertarik. Betapa tidak? Ketika harga tiket pesawat melambung
tinggi, Tiket.com malah memberi potongan harga besar-besaran. Asyik, kan?
Beberapa promo yang paling ciamik
adalah diskon hingga Rp200 ribu untuk penerbangan pilihan rute domestik. Untuk
kalian yang suka berlibur ke luar negeri, kalian juga bisa memanfaatkan diskon
hingga Rp1 juta di Tiket.com. Tinggal memasukkan kode promo saat membayar, maka
potongan harga bisa segera kalian manfaatkan.
Tidak hanya tiket pesawat
saja, tiket hotel juga tidak luput dari diskon. Melalui promo Tiket Hari Raya kalian bisa menikmati potongan hingga 15
persen ketika bermalam di Aryaduta Hotel Group. Bagi yang mudik ke Tasikmalaya
dan Garut, Tiket.com juga memberikan diskon hingga 20 persen pada hotel
pilihan.
Bagaimana? Asyik, kan?
Kadang kala, kenyataan meleset
dari rencana atau harapan semula. Sudah beli tiket ke Jakarta, eh, tiba-tiba ditugaskan
ke Jayapura, misalnya.
Nah, Tiket.com sangat
memahami bilamana hal-hal seperti itu terjadi. Untuk itulah, Tiket.com memberikan
kemudahan bagi kalian yang, mungkin saja, terpaksa harus melakukan reschedule atau refund tiket pesawat. Tiket.com menamainya dengan sebutan Smart Reschedule dan Smart Refund.
Untuk mendapat gambaran
utuh tentang tata cara reschedule dan
refund, silakan teliti infografis di
bawah ini.
Pejalan pintar adalah
pejalan yang mampu menikmati setiap detik momen perjalanan tanpa merasa
kesulitan. Dalam perjalanan, banyak hal-hal tak terduga bisa terjadi. Pada
momen seperti ini, ada baiknya kita mengintip kiat atau tips berwisata.
Nah, Tiket.com memiliki
blog yang berisi artikel seputar wisata. Di sini, kalian bisa dengan cepat belajar
menjadi pejalan pintar. Berbagai kiat berlibur disajikan secara cuma-cuma.
Bahasanya juga mudah dicerna, sehingga tidak membuat kalian sakit kepala.
Kuliner, tempat wisata, review hotel pilihan, ataupun sekadar tips baterai saat liburan bisa kalian
temukan di Tiket.com. Untuk hal-hal seperti ini, kalian tidak perlu lagi membuka
Mbah Google. Cukup buka aplikasi Tiket.com, semuanya tersaji di depan mata.
Pepatah bilang, malu
bertanya sesat di jalan. Bila ada hal-hal yang ingin kalian tanyakan,
konfirmasi, atau mungkin kalian seorang pengusaha yang ingin mendaftarkan
hotelnya di Tiket.com, langsung saja bertanya ke customer care.
Layanan pelanggan Tiket.com
tidak pernah libur dan selalu tersedia selama 24 jam penuh. Kapan pun kalian
butuh, tinggal kirim surel, chat via WA, atau telepon saja ke nomor yang
tertera di atas. Segala pertanyaan akan segera dijawab oleh Tiket.com. Coba
saja kalau tidak percaya!
Mudik sudah menjadi budaya
yang kental bagi bangsa kita. Ada rasa bangga ketika kembali ke kampung halaman
dengan menjadi pribadi yang lebih baik. Ada rasa senang tatkala bertemu dengan orangtua,
sanak keluarga, dan handai taulan. Sejauh-jauhnya manusia merantau, ia pasti
akan kembali ke tempat asal.
Itu yang saya rasakan selama
menjadi perantau di berbagai kota di Nusantara. Momen mudik memang menjadi
sangat spesial ketika yang jauh bisa kembali dekat. Bertemu dengan Ibu, meski
hanya setahun sekali atau dua kali, membuat energi kembali terisi.
Kini, ke mana pun saya
ditugaskan, saya tidak akan cema, gelisah, ataupun khawatir. Kerinduan mendalam
akan kampung halaman dapat segera tuntas dengan membeli tiket pesawat lewat Tiket.com.
Karena saya percaya, hanya di Tiket.com, semua ada tiketnya.
Kalau kalian bagaimana?
Sudah unduh aplikasi Tiket.com juga?
***
Artikel ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Curhat Mudik #TiketHariRaya yang diselenggarakan oleh Tiket.com. Vektor, gambar, dan grafik
diperoleh dari koleksi pribadi, Tiket.com, dan Envato Market. Seluruh gambar
yang ditampilkan pada artikel ini telah diolah terlebih dahulu oleh penulis
sebelum ditayangkan. Sedangkan video bersumber dari saluran YouTube milik Tiket.com.
Hello, you can call me Nodi. I'm a blogger who also work as an analyst in a state institution. Infographic enthusiast and Nadia Fitri's lover. For business inquiries, please view my contact.
0 komentar: