Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seorang pria dengan tangannya dan setiap jual beli yang mabrur. ~ HR. Ahmad
***
Menjadi pengusaha adalah
sebuah cita-cita yang tertunda. Kalimat itu sangat tepat untuk menggambarkan relung
nurani saya yang hingga kini masih
bekerja sebagai karyawan.
Saya sengaja memilih kata “masih”,
supaya otak saya tetap menjadikan “pengusaha” sebagai impian yang wajib
diperjuangkan dan dicapai pada masa depan. Bukan sekadar harapan yang pada akhirnya
dikubur dalam-dalam.
Setiap kepulan asap pasti
berasal dari nyala api, dan setiap mimpi pasti punya kisah yang melatari.
Begitu pula dengan impian saya. Ada alasan mengapa saya bertekad menjadi
pengusaha.
Semua berangkat dari masa
kuliah. Kala itu, saya mengambil jurusan Agribisnis—sebuah program studi yang mendidik
mahasiswanya berani menjadi pebisnis. Tak ayal, kepala saya pun dicekoki teori
dan kiat sukses dalam berbisnis.
Lantaran tak puas dengan
manisnya teori di kelas, saya memutuskan untuk praktik saja. Sebab saya paham, untuk
menjadi pengusaha sukses tidaklah cukup bermodal teori semata. Kesuksesan
seorang pengusaha adalah buah dari tempaan jam terbang dan keberanian
memanfaatkan peluang.
Maka, tidak perlu menunggu
lama, pada semester dua saya langsung mencoba peruntungan perdana sebagai
pedagang asongan. Rokok dan tisu pun saya jajakan kepada kawan-kawan di kampus.
Walaupun hanya sekadar
sampingan dan tidak mengincar untung besar, banyak hal yang bisa saya pelajari.
Mulai dari keberanian berkomunikasi, pengelolaan modal dan keuangan, hingga
teknik pemasaran.
Berkat pengalaman tadi, saya
memberanikan diri untuk naik kelas. Dari semula pedangan asongan menjadi
pedagang bazar musiman. Kebetulan, kampus saya memang rutin menyelenggarakan
bazar.
Setiap kali info bazar
sampai ke telinga, saya pun segera mendaftarkan diri sebagai tenant. Barang yang saya jual juga
bermacam-macam. Mulai dari buku bekas, pin, mug,
peralatan tulis, rupa-rupa jajanan pasar, hingga es limun.
Ternyata, keputusan saya tepat.
Berjualan di
bazar memang menguntungkan. Setiap kali penutupan, keuntungan saya bisa dua
hingga tiga kali lipat dibanding modal yang dikeluarkan.
Meski meraup untung besar, bukan
berarti berjualan di bazar tidak memiliki kekurangan. Satu waktu, badan saya
tiba-tiba tumbang karena kelelahan. Bukan apa-apa, selama berjualan saya memang
harus bangun jam 2 pagi untuk pergi ke pasar membeli bahan makanan.
Sudahlah bangun pagi-pagi
buta, saya juga harus berbagi waktu antara berdagang dan kuliah. Lantaran
aktivitas yang super padat, lama-kelamaan badan saya rontok. Hasil diagnosis
dokter menyatakan saya menderita penyakit yang biasa menjangkiti anak kuliahan:
tifus.
Singkat cerita, saya
dihadapkan pada dua pilihan. Mau lanjut kuliah atau berdagang? Lantaran tidak
ingin mengecewakan orangtua yang menginginkan agar putra bungsunya menjadi
sarjana, saya pun memilih yang pertama.
Setidaknya,
untuk saat itu saja….
Sebab hasrat berdagang
memang tidak bisa saya lepaskan begitu saja. Hingga kini, setelah delapan tahun
berkarier sebagai pegawai kantoran, saya masih bertekad menjadi pengusaha. Sebuah
impian yang, mudah-mudahan, bisa saya wujudkan dalam waktu dekat.
Ah, mengingat masa kuliah
dulu, saya jadi berandai-andai. Kalau saja tahun 2007 sudah ada Blibli.com,
mungkin ceritanya akan berbeda. Cukup bermodal internet dan kuota data, saya
bisa berjualan dari kos-kosan. Tidak perlu berlelah-lelahan dan
berpanas-panasan di bazar.
Sudah begitu, pelanggan
juga bisa datang dari mana saja. Bisa dari sudut kota, bisa pula dari pelosok
Nusantara. Tidak terbatas pada area kampus dan lingkaran pertemanan semata.
Saya menduga, pasti untungnya jadi ga
tanggung-tanggung.
Ah,
andai saja….
Oke. Baiklah. Tidak perlu
meratapi yang sudah-sudah. Cukup jadikan pengalaman sebagai pelajaran. Mari
kita buka lembaran baru. Sebab masa depan yang cerah sudah menanti untuk
diperjuangkan.
Dari uraian kisah saya tadi,
mungkin Anda bertanya. Mengapa harus berjualan di Blibli.com?
Well,
sebelum menguliti apa saja keunggulan berjualan di Blibli.com, ada baiknya kita
mendengar kisah mereka yang sudah lebih dulu menjadi Blibli seller—sebutan untuk pedagang yang
menjual produknya lewat Blibli.com. Dari sana, saya yakin Anda lebih terdorong
untuk menjadi pengusaha.
Tengoklah kisah Jo Susanto.
Pemilik toko komputer dan elektronik bernama IT Galeri ini mengaku banyak
manfaat yang didapat setelah menjual produknya di Blibli.com. Paling tidak, ada
tiga hal.
Pertama, omset meningkat tajam. Jual online melalui Blibli.com mendorong produk Jo
dikenal luas oleh calon pelanggan. Alhasil, jumlah pesanan meningkat ketimbang
hanya mengandalkan toko di mal. Ia mengaku, omsetnya melesat hingga 20—30
persen lebih tinggi setelah menjual produknya di Blibli.com.
Kedua, peningkatan kualitas produk. Dengan adanya peningkatan omset, berarti
jumlah keuntungan pun akan semakin meningkat. Dari keuntungan ini, Jo kemudian
bisa menambah variasi produk yang dijual. Singkat kata, produk IT yang
dijajakan lebih lengkap sehingga dapat menyasar lebih banyak kalangan
pelanggan.
Ketiga, memperluas cakupan pemasaran. Blibli.com
adalah pelopor online shopping mall
di Indonesia. Karenanya, berjualan di Blibli.com akan membuat produk Anda
dikenal oleh calon pelanggan, khususnya dari kalangan pengguna internet.
Jo pun demikian. Sebelum
berjualan di Blibli.com, produknya “hanya” mampu dinikmati oleh pelanggan dari
Jabodetabek. Setelah bekerja sama dengan Blibli.com, Jo bisa mengirim
dagangannya hingga ke Papua.
Nah, bagi Anda yang ingin
tahu lebih jauh kisah suksesnya Jo mengembangkan bisnisnya bersama Blibli.com,
silakan nikmati sajian video berikut ini.
Apa yang dirasakan Jo
tidaklah mengejutkan. Sebab Blibli.com memang punya segudang keunggulan untuk
mendukung pengembangan bisnis para Blibli seller.
Singkat kata, Blibli seller hanya
perlu menyediakan produk yang berkualitas. Selain dari itu, serahkan saja pada
Blibli.com.
Sebab paling tidak. ada
delapan keunggulan yang dihadirkan oleh Blibli.com kepada para Blibli seller. Tanpa berpanjang lebar, ayo kita
ulas satu per satu.
1.
Keleluasaan Pilihan Kategori
Asal tahu saja, produk yang
dijual di Blibli.com sangatlah beragam. Kalau dihitung-hitung, jumlahnya
mencapai 16 jenis kategori produk.
Mulai dari Galeri Indonesia
(antara lain berisi produk pakaian, kecantikan, dan dekorasi), Bliblimart
(antara lain berisi produk perawatan rumah tangga, makanan, dan minuman), handphone & tablet, olahraga, hingga
komputer & laptop.
Selain itu, ada pula
kamera, mainan & video games,
peralatan elektronik, fashion pria, home & living, fashion wanita,
ibu & anak, tiket & voucher,
kesehatan & kecantikan, otomotif, serta tour & travel.
Maka, jangan ragu berjualan
di Blibli.com. Dengan banyaknya kategori produk yang disediakan Blibli.com,
Anda pun bisa menjual barang apa saja sesuai dengan bidang yang Anda geluti.
2. Gratis
Foto Produk
Foto memegang peranan
penting dalam bisnis online. Sebab
calon pelanggan akan memutuskan apakah mereka akan membeli produk kita atau
tidak, salah satunya berdasarkan foto. Itulah mengapa, foto produk yang apik mutlak
dibutuhkan untuk menarik perhatian pelanggan.
Bila Anda tidak jago
menggunakan kamera digital, membuat foto produk yang menarik bisa jadi akan menyedot
anggaran. Sebab minimal, Anda harus menyewa jasa fotografer profesional untuk
memotret produk Anda.
Untungnya, Blibli.com sangat
mengerti akan hal ini. Dengan mendaftar sebagai Blibli seller, Anda bisa menikmati fasilitas foto produk secara cuma-cuma,
tanpa biaya sepeser pun! Asyik, kan?
3. Kemasan
Gratis
Dalam bisnis apa pun,
kualitas produk menjadi hal yang paling harus diperhatikan oleh pebisnis. Sebab
bila produk Anda rusak atau cacat, jangan berharap pelanggan akan kembali ke
toko Anda.
Terkadang, risiko terbesar jual
barang secara online adalah proses
pengiriman. Sebab bila tidak dikemas secara benar, bisa jadi produk Anda terbanting-banting
saat pengiriman. Alhasil, barang akan rusak atau cacat ketika sampai di tangan
pelanggan.
Untuk meminimalisasi risiko
tersebut, Blibli.com memberikan fasilitas kemasan gratis kepada para Blibli seller. Apa pun ukurannya, baik besar maupun
kecil, produk Anda akan dilindungi secara maksimal. Pelanggan Anda pun semakin puas
karena mendapat barang yang berkualitas sesuai pesanan.
4. Gratis
Biaya Kirim
Ini dia yang paling
menarik! Blibli seller akan mendapat
fasilitas bebas biaya kirim hingga ke seluruh Indonesia untuk setiap kategori pengiriman
regular. Dengan fasilitas ini, Anda dapat menghemat banyak pengeluaran.
Alhasil, untung pun akan semakin besar.
Di mata pelanggan, ongkos
kirim yang gratis akan lebih menarik perhatian. Sebab pelanggan bisa berbelanja
dengan lebih hemat. Cukup membayar produk sesuai harga yang tertera di katalog,
tanpa embel-embel biaya tambahan lagi.
5. Kemudahan
Proses Pengiriman
Toko Anda ada di pelosok
Nusantara? Takut barang tidak sampai ke tangan pelanggan? Tenang saja. Bersama
Blibli.com, Anda tidak perlu khawatir kiriman barang salah alamat.
Sebab Blibli.com telah
bekerja sama dengan lebih dari 30 perusahaan jasa logistik terkemuka di
Indonesia. Dengan menjadi Blibli seller,
Anda tidak perlu pusing memikirkan lewat jasa ekspedisi mana barang akan
dikirim ke tangan pelanggan.
Semuanya sudah diurus oleh
Blibli.com. Tinggal pilih saja, barang akan tiba dengan selamat hingga ke
tangan pelanggan. Selanjutnya, Anda tinggal siap-siap kebanjiran pesanan ulang
(repeat order).
6. Asuransi
Pengiriman Produk
Keamanan dalam proses
pengiriman tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab kalau ada apa-apa, Anda
bisa rugi dua kali. Sudahlah barang tidak dibayar, Anda pun berpotensi
kehilangan pelanggan.
Salah satu cara memitigasi
risiko pengiriman adalah asuransi. Bila ada apa-apa, setidaknya Anda akan
mendapat penggantian sesuai nilai barang yang Anda jual. Dengan demikian, Anda
tidak perlu menanggung kerugian.
Dengan menjadi Blibli seller, setiap barang yang Anda kirimkan
kepada pelanggan telah terproteksi oleh asuransi. Hati tenang, Anda pun bisa
fokus untuk meningkatkan penjualan.
7. Layanan
Merchant Care
Di Blibli.com, Anda tidak
hanya disediakan platform online
untuk menjual barang saja. Lebih dari itu, Blibli.com juga sangat memperhatikan
kepuasan para Blibli seller. Salah
satunya dengan menyediakan layanan merchant
care.
Bila ada pertanyaan,
keluhan, saran, atau kritik, segera sampaikan kepada Blibli merchant care. Bisa melalui surel
ataupun telepon. Layanan merchant care
Blibli.com tersedia setiap hari, mulai dari pukul delapan pagi hingga sepuluh
malam.
Dalam menjaga kepuasan para
Blibli seller, Blibli.com juga sering
mengadakan workshop dan meet-up untuk meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan para Blibli seller. Baik
melalui saluran media sosial maupun tatap muka. Cek saja akun Instagram
@blibliseller.
8. Terdepan
dalam Inovasi In Store
Pernah melihat Blibli In
Store? Itu, lho, panel biru berlayar
sentuh yang biasa tersedia di muka toko-toko yang telah bekerja sama dengan
Blibli.com.
Dengan mengakses Blibli In
Store, pelanggan tetap bisa menikmati fasilitas pembayaran online ketika sedang berbelanja secara offline. Dengan kata lain, pelanggan bisa memilih barang secara
langsung di toko, tetapi juga bisa menikmati berbagai fitur pembayaran seperti
halnya mengakses Blibli.com dari aplikasi.
Sekarang, tidak ada alasan
lagi bagi saya atau Anda untuk menunda langkah menjadi pengusaha. Sebab delapan
fitur unggulan yang ditawarkan Blibli.com benar-benar memudahkan pebisnis untuk
mulai berjualan secara online.
Lagi pula, cara memulai
berjualan di Blibli.com juga sangat mudah. Cukup dengan mendaftarkan diri atau
perusahaan Anda sebagai penjual, kemudian mengisi dokumen secara lengkap di website Blibli.com.
Selanjutnya, pihak
Blibli.com akan segera memproses pengajuan Anda. Setelah tahap persetujuan toko
(maksimal 2 kali 24 jam pada hari kerja) dan aktivasi toko (maksimal 2 kali 24
jam pada hari kerja) sudah rampung, maka Anda bisa segera berjualan.
Bagaimana? Mudah, bukan?
Makanya, jangan tunda lebih lama lagi.
Segera terbangkan bisnis
Anda dengan menjadi Blibli seller.
Selain banyak fasilitas dan kemudahan, produk Anda pun akan dikenal hingga ke
seluruh pelosok Nusantara. Alhasil, penjualan makin melesat, untungnya pun jadi
ga tanggung-tanggung. Selamat
berjualan! [Adhi]
***
Artikel ini diikutsertakan
dalam Blibli Seller Blog Competition
bertema Jualan Untung Ga
Tanggung-Tanggung periode Juli 2019.
Gambar yang ditampilkan
dalam artikel ini bersumber dari koleksi pribadi dan olah grafis yang dilakukan
secara mandiri oleh penulis. Sedangkan video bersumber dari saluran YouTube
milik Blibli.com.
selamat, juara lagi...
ReplyDeleteAlhamdulillah. Terima kasih, Kak.
Deleteselamat kakak. ternyata ada banyak persamaan kita, sama-sama kuliah di jurusan agribisnis, sama-sama kerja sebagai karyawan dan sama-sama anak bungsu, hihi... dan juga saya pun sampai saat ini masih bermimpi menjadi pengusaha, terimakasih tulisan ini memotivasi saya untuk tetap mewujudkan mimpi :)
ReplyDeleteSerius? Sama, dong!
DeleteSemoga ada manfaat yang Kak Via ambil ketika membaca tulisan receh saya ini. Salam hangat.
selama ini masih jualan di shop***,, tapi kyknya perlu juga nih coba nge-lapak di blibli
ReplyDeleteSilakan, Mba. Cus! Terima kasih sudah mampir. Salam hangat.
DeleteTulisan yang sangat menarik Mas. Btw dulu pernah jualan ya ternyata ?
ReplyDeleteBenar, Mas. Saat kuliah dulu pernah jualan. Terima kasih sudah mampir. Salam hangat.
DeleteUntuk syarat2nya apa aja mas yg perlu disediakan? Apakah harus punya toko fisik? NPWP? dan sejenisnya?
ReplyDelete